Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengakuan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti Saat Merokok di Istana

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku dirinya pernah dikirimi pesan singkat oleh seorang ibu yang terkait perilaku merokoknya di Istana Negara, beberapa waktu lalu.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti./Antara
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku dirinya pernah dikirimi pesan singkat oleh seorang ibu yang terkait perilaku merokoknya di Istana Negara, beberapa waktu lalu.

Dalam pesan singkat tersebut, Susi menjelaskan si Ibu menyayangkan perilaku merokoknya yang terekspos media karena takut anaknya yang masih kecil mencontoh perilaku Susi.

"Saya di SMS sama ibu-ibu begini, bu Susi anak saya nge-fans sekali sama ibu. Tapi kenapa ibu merokok? Nanti anak saya mencontoh," katanya dalam acara Chief Editors Meeting, Jumat (7/11/2014).

Susi mengatakan saat itu dirinya tidak bermaksud sama sekali perilaku merokoknya diperlihatkan kepada media.

"Saya enggak mau merokok di depan media. Saat itu saya sudah bilang, give me five minutes sama mereka," jelasnya.

Dia mengatakan perlu penyegaran karena dirinya sudah berdiri cukup lama saat pengenalan Menteri Baru oleh Presiden Joko Widodo.

"Saya sudah bilang give me five minutes saja, karena saya sudah berdiri 4 jam," katanya sambil bercanda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Irene Agustine
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper