Bisnis.com, WASHINGTON - Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengajukan gugatan untuk memblokir rencana National CineMedia Inc’s untuk mengakuisisi pesaingnya Screenvision LLC senilai US$375 juta.
Usulan tersebut diperkirakan secara signifikan akan berkonsentrasi pada satu pasar iklan, hal ini menganggu sistem persaingan. Demikian dilaporkan Reuters pada Selasa (4/11/2014).
Perusahaan-perusahaan itu merupakan pemain besar dalam industri periklanan yang menampilkan iklan dalam bioskop. Kedua perusahaan dan bioskop akan berbagi pendapatan, demikian dijelaskan Departemen dalam sebuah pernyataan.
Jika kesepakatan tersebut dilanjutkan, perusahaan merger akan menayangkan iklan di 88% bioskop di Amerika Serikat, kata Departemen.
Saham National CineMedia turun 22% pada hari Senin (3/11) setelah diumumkannya ketidaksetujuan oleh Departemen Kehakiman.
Kedua perusahaan biasanya menayangkan 20 menit iklan dan segmen hiburan di dalam bioskop sebelum film dimulai. Sehingga memberikan pengiklan akses untuk memikat hati para penonton bioskop, demikian penjelasan Departemen dalam gugatan yang bertujuan untuk memblokir usulan akuisisi itu
National CineMedia and Screenvision mengatakan mereka berencana mempertahankan usulan merger tersebut dengan alasan bahwa mereka tidak bermaksud untuk menghambat persaingan dengan perusahaan iklan lainnya. Mereka juga mengatakan bahwa jika merger diizinkan,akan mengurangi biaya produksi iklan.
“Dengan produk yang lebih baik akan menghasilkan pendapatan iklan untuk partner bioskop kami. Pengiklan dan pemegang saham juga akan memperoleh keuntungan dari merger ini,”ujar Chairman dan CEO NCM Kurt Hall dalam sebuah pernyataan.
Departemen Kehakiman menganggap bahwa iklan di bioskop berbeda dengan bentuk iklan lainnya. Hal tersebut karena ditayangkan di layar lebih besar dan para penonton tidak dapat melewati iklan tersebut.
Lebih jauh lagi, orang yang jarang menonton televisi tetapi pergi ke bioskop akan mudah untuk dipersuasi melalui iklan semacam ini, kata Departemen.