Bisnis.com, JAKARTA - Universitas Andalas (Unand) Padang secara resmi memiliki pojok Prancis atau Warung Prancis yang ke-30 di Indonesia pada tahun ini.
"Sebelumnya Warung Prancis ini telah dibangun di beberapa wilayah Indonesia semisal Aceh dan Maluku Utara," kata Konselor Kerjasama dan Kebudayaan Kedutaan Besar Perancis Bertrand de Hartigh, di Padang, Selasa.
Menurut dia, Warung Prancis Unand ini akan menjadi pusat informasi dan komunikasi berbagai hal yang berhubungan dengan Prancis di Padang. Baik itu secara Budaya, Ekonomi, Teknologi hingga informasi tentang pendidikan, katanya.
Meskipun begitu, khusus Warung Prancis di Unand ini akan lebih terfokus pada pengembangan pendidikan tinggi, seperti pembukaan kesempatan bagi mahasiswa atau dosen untuk menimba ilmu ke salah satu perguruan tinggi di Prancis, dan dapat menjadi sarana efektif untuk pengembangan kemampuan berbahasa Prancis.
Sebab, katanya, saat ini bahasa Prancis merupakan yang bahasa kelima yang populer di Internasional. Bahkan saat ini ada sekitar 400 juta orang yang telah mampu dan menggunakan bahasa ini dalam kehidupannya.
Dia berharap pada dua atau tiga tahun mendatang akan ada sekitar 200 orang mahasiswa dan dosen yang dapat bersekolah ke Prancis. Apabila ini terjadi katanya, fungsi dan manfaat dari warung Prancis ini terasa di tengah masyarakat.
Rektor Unand, Werry Darta Taifur mengatakan bahwa pembukaan Warung Prancis ini tidah hanya diperuntukkan bagi mahasiswa Unand saja, namun juga kalangan umum.
Bagi kalangan umum tentunya akan tetap mendapat akses yang sama pada saat mengunjungi Warung Prancis ini, termasuk dalam memperoleh informasi dan komunikasi tentang pendidikan tinggi di Prancis.
Werry Berharap hal ini dapat memperkuat Unand dalam upaya pengembangan secara universal. "Sebab upaya ini akan mendukung percepatan Unand menjadi salah satu Universitas Terkemuka di Indonesia dan dunia," kata Werry.