Bisnis.com, TOKYO – Penjualan retail Jepang catatkan kenaikan tertinggi dalam empat bulan pada September, mensinyalkan daya beli warga mulai menyesuaikan diri dengan kenaikan pajak penjualan.
Data yang dipublikasikan Kementerian Perdagangan Jepang menunjukkan penjualan retail naik 2,7% setelah meningkat 1,9% pada Agustus. Penjualan retail kuartal III naik total 1,4% pada kuartal II setelah sempat terkontraksi 1,8% pada kuartal kedua.
Adapun, data menunjukkan kenaikan pajak penjualan dipicu oleh naiknya permintaan pakaian dan makanan. Analis Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Shuji Tonouchi menyampaikan pemulihan belanja domestik diharapkan dapat mengangkat produk domestik bruto (PDB) Negeri Sakura pada kuartal ketiga.
“Data menunjukkan terjadinya peningkatan permintaan. Akhirnya belana domestik naik dan kita harapkan dapat berkontribusi besar pada PDB kuartal ketiga ini,” ungkap Tonouchi di Tokyo, merespons laporan tersebut.
Data penjualan retail akan menjadi rujukan bagi Perdana Menteri Abe yang akhir tahun ini memutuskan apakah ia akan kembali menaikkan pajak penjualan menjadi 10% dari saat ini 8%. Beberapa waktu lalu Abe mengaku akan terus memantau tren pemulihan belanja warga.
Seperti diketahui, ekonomi Jepang terkontraksi 7,1% pada kuartal II lalu, terdalam sejak lima tahun akibat kenaikan pajak penjualan 3 persentase poin April lalu. Salah satu kebijakan Abenomics tersebut telah membekukan belanja domestik, karena hargaharga mengalami kenaikan namun upah stagnan.