Bisnis.com, JAKARTA—Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menghasilkan minyak mentah senilai sekitar US$2 juta per hari atau US$800 juta per tahun dengan menjualnya ke pasar gelap, menurut satu perkiraan.
Kelompok milisi itu menghasilkan 50.000 hingga 60.000 barel per hari, menurut sebuah laporan yang dikeluarkan Englewood IHS Inc. sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (21/10/2014). Selain itu, mereka dilaporkan mengontrol 350.000 barel per hari di wilayah Irak dan Suriah.
ISIS selama ini terus digempur AS dan sekutunya setelah milisi itu mengeksekusi sejumlah wartawan negara Barat. Dari segi kekuatan, kekayaan mereka sudah bisa disamakan dengan kekayaan yang dimiliki kelompok Taliban yang juga memanfaatkan penjualan minyak mentah untuk membiayai operasi mereka.
“Dana ini digunakan untuk mendanai dan mendukung aktivitas dan keperluan senjata,” ujar Bhushan Bahree, penulis laporan itu.
Menurutnya, meski harga dikurangi separuhnya, mereka masih akan menguasai pemasukan hingga US$400 juta. Jumlah itu berlipat-lipat lebih banyak dari sumber pendanaan lain.
ISIS mengonsumsi sekitar separuh dari produksi tersebut. Meski harga minyak mentah Brent turun, kelompok itu kemungkinan masih bisa menjual rat-rata seharga US$40 per barel, menurut laporan tersebut.