Bisnis.com, ATLANTA—Produsen es krim Ben&Jerry's menyatakan tidak akan mengubah nama produknya, Hazed&Confused, dan menolak protes dari aktivis yang menuntut perubahan nama tersebut.
Aktivis mengatakan perusahaan tersebut tidak sensitif terhadap korban tradisi perpeloncoan di perguruan tinggi.
Bloomberg melaporkan dalam lamannya bahwa perusahaan menganggap pemasaran es krim rasa cokelat dan hazelnut miliknya tersebut tidak mendukung perpeloncoan seperti apa yang dituduhkan oleh para aktivis.
Hal tersebut dikatakan oleh Sean Greenwood, seorang juru bicara perusahaan yang berbasis di South Burlington, Vermont yang juga milik Unilever NV.
Para eksekutif perusahaan juga memperhitungkan respons dari internet yang sebagian besar menguntungkan.
"Tidak masuk akal bagi kita untuk mengubah nama. Kami menamakannya karena referensi budaya pop," kata Greenwood. Nama tersebut diambil dari lirik lagu milik band Led Zeppelin.
Produk es krim tersebut telah beredar di pasar selama 6 bulan tanpa adanya protes. Namun, Lianne dan Brian Kowiak dari Tampa Florida kemudian mengirim surat protes kepada perusahaan es krim tersebut setelah kehilangan anaknya, Harrison Kowiak yang meninggal setelah ritual perpeloncoan (hazing) di universitasnya.
"Perusahaan benar menghindari dan tidak mempertimbangkan apa implikasi dari nama yang dipilih ini," kata Brian Kowiak dalam sebuah wawancara setelah panggilan dia kemarin dengan para pejabat di Ben & Jerry's.