Bisnis.com, DENPASAR—Pemkab Karangasem menawarkan Kecamatan Kubu sebagai lokasi pembangkit listrik tenaga batu bara kepada investor yang berminat membangun pembangkit di Bali.
Kepala Bappeda Karangasem Ketut Sedana Mertha menjamin peruntukan lokasi yang ditawarkan kepada investor tersebut sudah sesuai dengan rencana tata ruang dan wilayah (RDTR) Karangasem.
“Silakan saja kepada siapa pun yang berminat, sebelumnya sudah ada beberapa investor dari beberapa negara, belum ada tindak lanjut,” jelasnya, Senin (20/10/2014).
Menurutnya, Karangasem tidak menyediakan lahan secara khusus, karena itu investor dibebaskan sepanjang sesuai ketetentuan.
Lokasi Kubu, lanjutnya, sangat layak dibangun pembangkit batubara, dengan pertimbangan lokasinya yang langsung berbatasan dengan laut.
Lebih lanjut dijelaskan pihaknya sudah berupaya menawarkan lokasi itu ke beberapa investor negara lain.
Hingga saat ini, investor masih sebatas menyatakan ketertarikan, tetapi belum sampai merealisasikan.
"Padahal dari segi lokasi, bisa saja bahan baku batu baranya dikirimkan ke sini , terus kapal yang balik membawa pasir, itu dimungkinkan," jelasnya.
Dalam kesempatan terpisah, General Manager PLN Distribusi Bali Syamsul Huda menyambut baik tawaran Pemkab Karangasem.
Keberadaan pembangkit listrik di kawasan Bali Timur akan dapat membantu suplai listrik.
Selama ini pasokan listrik Bali disuplai dari PLTD Pesanggaran di Bali Selatan, dan PLTD Pemaron di Bali Utara serta kabel listrik dari Jawa.
Dengan hanya mengandalkan suplai dari Bali Selatan dan Utara, dikhawatirkan arus daya ke Bali Timur akan menurun.
Syamsul menegaskan, PLN dalam jangka panjang juga berencana membangun pembangkit listrik di Bali Timur untuk mengantisipasi aliran daya ke wilayah tersebut.
Menurutnya, pembangunan pembangkit di wilayah timur itu masuk dalam rencana jangka panjang 2020.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengungkapkan investor asal Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan Korea Selatan berminat berinvestasi pembangki listrik di kawasan Bali Timur.
Sektor pembangkit yang diminati adalah energi terbarukan seperti matahari, dan pengolahan air laut.
“Mereka kabarnya dalam proses menyusun feasibility study [FS], tetapi sejauh ini komitmen mereka, kami belum dapat informasi terbaru,” jelasnya.
Langkah investor itu diapresiasi Pemprov Bali karena memberikan keuntungan energi dan membantu upaya meningkatkan pendapatan asli daerah.
Dia menegaskan jika terealisasi, maka pasokan suplai listrik dapat meningkat. Pemprov Bali, kata dia, siap membantu investor, termasuk ikut menanamkan saham untuk pengelolaan.