Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terima Kasih Pak...SBY Pun Menitikkan Air Mata

SBY dan Ani tiba di sisi mobil Toyota hitam bernomor polisi B 2899 WF yang akan membawa mereka kembali ke kediaman pribadi di Cikeas untuk meneruskan hidup sebagai warga biasa.
Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Bambang Yudhoyono./JIBI
Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Bambang Yudhoyono./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Terik matahari terasa menyengat meskipun waktu telah menunjukkan lewat pukul 15.00 WIB. Peluh mengalir dari puluhan ribu masyarakat yang bersatu menyemut di sekitar Halaman Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (20/10/2014).

Namun demikian, hal itu tidak menyurutkan langkah mereka sedikit pun. Dengan muka lusuh terbakar matahari dan peluh yang sesekali mengalir, berbagai golongan masyarakat tetap berdiri berkumpul memadati area sekitar Istana.

Ribuan berdiri di sayap timur halaman, ribuan di sayap barat halaman, dan lebih banyak lagi yang menyemut di halaman depan Istana.

Di tangga bagian depan teras gedung Istana Merdeka, ratusan masyarakat juga menyemut. Mereka berasal dari berbagai kalangan mulai dari para pejabat negara, wartawan, relawan, dan masyarakat biasa.

Karpet merah yang semula dipasang untuk alur presiden dan mantan presiden saat memeriksa pasukan upacara telah berubah arah.

 

Dengan kecepatan tinggi, sejumlah anggota tim pasukan pengamanan presiden mengubah arah karpet merah ke sebelah timur menuju pintu gerbang keluar Istana.

Tiba-tiba kerumunan di tangga teras Istana bergerak. Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tampak keluar dari dalam bangunan Istana didampingi oleh Mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono. Di belakang mereka turut mengiringi pula putra kedua SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono.

Tuan Rumah Istana Kepresidenan RI selama 10 tahun terakhir itu berjalan meninggalkan Istana. Langkahnya perlahan dan berkali-kali tertahan karena menerima uluran salam dari masyarakat.

Alunan musik dan lagu Pantang Mundur dari Aubade dari Sekolah Menengah Musik Yogyakarta dan Paduan Suara Gema SMA Jakarta bergema mengisi udara.

Satu per satu SBY menghampiri dan menyalami warga hingga ia tiba di pintu gerbang keluar. Ikut berdesakan dan berpeluh.

Tiba-tiba terdengar teriakan dari arah warga, "Terima kasih pak SBY. Terima kasih untuk pengabdiannya."

Tak kuasa menahan haru, SBY menitikkan air mata. Raut wajahnya terlihat mendung dan berjuang keras menahan air mata jatuh.

Di belakang SBY, Ani yang mengenakan kebaya abu-abu kebiru-biruan sudah berkali-kali menyapukan sapu tangan ke mata yang sembab. Senyum keduanya bercampur dengan ekspresi menahan haru dan air mata tertumpah lebih banyak.

Melihat mantan Kepala Negara selama 10 tahun itu menahan sedih, sejumlah masyarakat pun turut berkaca-kaca. Beberapa menumpahkan tangis.

Tak banyak kata-kata yang keluar dari SBY. Hanya ucapan terima kasih banyak yang beberapa kali keluar dari mulutnya.

Hingga akhirnya SBY dan Ani tiba di sisi mobil Toyota hitam bernomor polisi B 2899 WF yang akan membawa mereka kembali ke kediaman pribadi di Cikeas untuk meneruskan hidup sebagai warga biasa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggi Oktarinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper