Bisnis.com, KAIRO--Mesir menandatangani dua kontrak dengan satu konsorsium yang terdiri atas enam perusahaan internasional untuk membangun Terusan Suez Baru dengan investasi sedikitnya US$8 Miliar.
Kepala Dinas Terusan Suez Mohab Memish mengumumkan penandatanganan tersebut dalam satu taklimat yang dihadiri oleh Perdana Menteri Ibrahim Mahlab.
Menurutnya, mereka merujuk konsorsium tersebut sebagai "Koalisi Tantangan" akibat tantangan pekerjaan pengerukan yang harus mereka selesaikan dengan tenggat ketat. Pembangunan Terusan Suez baru berlokasi di sebelah proyek lama.
"Kita akan menyaksikan pemindahan sebanyak 180 juta meter kubik tanah dalam rentang waktu operasi kurang dari sembilan bulan. Dan tersedia waktu satu bulan untuk membawa peralatan ke ini untuk melakukan pekerjaan itu," kata Bas van Bemmelen, Direktur Wialayh Perusahaan Pengerukan Belanda, Boskalis, salah satu dari keenam mitra usaha, kepada Xinhua pada Sabtu (19/10/2014)
Proyek tersebut dirancang untuk diselesaikan dalam waktu tiga tahun. Tapi Presiden Abdel-Fattah As-Sisi, yang baru terpilih, memerintahkan pelaksana agar menyelesaikan Terusan Suez Baru tersebut dalam waktu tepat satu tahun dan dibuka bagi pelayaran pad awal Agustus 2015.
"Itu adalah pekerjaan pengerukan yang paling besar di dunia dan kanal baru tersebut akan diresmikan pada 5 Agustus 2015," papar Memish.
Proyek saluran air baru dengan panjang 72 kilometer itu meliputi 35 kilometer penggalian kering dan 37 kilometer perluasan serta diperdalamnya terusan saat ini, dengan total biaya lebih dari US$8 miliar.
Proyek nasional Mesir tersebut juga meliputi penggalian enam terowongan baru bawah tanah Terusan Suez Baru --yang akan dibuat secara berbarengan.
"Kami sejauh ini telah menyelesaikan penggalian kering 68 juta meter kubik dan kami akan menepati janji kami untuk menuntaskan proyek bersejarah semacam ini tepat pada waktunya," tambah Memish.