Bisnis.com, SEMARANG - Pemkot Semarang melibatkan sekitar ribuan peserta dalam peringatan Pertempuran Lima Hari di sekitar bundaran Tugumuda Semarang, Selasa (14/10/2014) malam.
Sutradara sosiodrama Pertempuran Lima Hari di Semarang, St Sukirno mengungkapkan drama pada upacara peringatan secara umum sama dengan tahun lalu. Meski begitu, pihaknya menambah beberapa unsur seperti paduan suara dilengkapi dengan iringan musik.
"Drama akan dimulai dengan kabar kekacauan di beberapa daerah akibat ulah Tentara Jepang. Setelah itu warga melaporkan situasi ke Gubernur Wongsonegoro dan berharap dipersenjatai," terangnya dalam laman semarangkota.go.id, Selasa.
Setelah itu, adegan pertempuran diperagakan oleh lebih dari seratus mahasiswa Untag Semarang yang terlibat dalam drama nanti. Untuk memperkuat suasana, mantan Rektor Untag Semarang itu juga menambah adegan dramatis tentang keluarga yang kehilangan anggotanya pada perang itu dan juga beberapa orang tua yang melepas anaknya berangkat ke medan laga.
"Peran Wongsonegoro selaku Gubenur Jateng periode 1945-1949 kami angkat. Kami berusaha memberi suguhan tentang cerita dan peran Wongsonegoro yang berani melakukan pembicaraan dengan tentara Jepang untuk menyerahkan senjata. Kemudian senjata-senjata tersebut diserahkan kepada warga, guna membantu perang gerilya para pejuang," tegasnya.
Sebelumnya Kabag Humas Pemkot Semarang, Pamudjiono mengatakan, ada sekitar 1.000 peserta yang dilibatkan dalam upacara peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang. Mereka berasal dari unsur TNI, Polri, veteran, Ormas, pelajar dan pegawai di Pemkot Semarang. Selain peserta, masyarakat umum juga diharapkan bisa meramaikan maupun menyaksikan jalannya prosesi yang dimulai pukul 19.00 WIB.
"Acara pokok dalam peringatan ini adalah mengenang detik-detik Pertempuran Lima Hari di Semarang, di mana akan dibunyikan sirene selama dua menit. Bersamaan dengan itu, seluruh lampu di seputar Tugumuda akan dipadamkan dan diganti dengan nyala obor,” katanya.