Bisnis.com, BANDUNG--Dalam waktu dekat, Kab Bandung Barat (KBB) akan menegaskan dirinya sebagai minapolitan atau kota ikan. Selama ini, KBB sebagai produsen terbesar ikan air tawar utama bagi Jabar dan DKI Jakarta.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) KBB, Adiyoto mengatakan, dengan bermodalkan dua waduk terbesar seperti Waduk Cirata dan Saguling sebagai tempat budidaya ikan air tawarnya KBB telah berperan besar dalam hal pemenuhi gizi masyarakat.
"Dalam waktu dekat ini, konsep kota minapolitan akan segera kami launching," katanya, kepada wartawan, Selasa (14/10/2014).
Untuk mendukung konsep tersebut, pemda sudah membangun balai benih atau pusat pembibitan benih ikan di Desa Cisomang, Kecamatan Cikalongwetan.
Selain sebagai pusat pembenihan berbagai jenis ikan, balai benih di Cisomang itu juga dipusatkan sebagai pusat pelatihan para pembenih ikan.
Dari balai tersebut, pihaknya menargetkan mampu memproduksi 5 juta benih ikan air tawar. Diakuinya, jumlah tersebut masih belum memenuhi permintaan benih ikan per tahunnya yang mencapai sekitar 1 miliar.
"Untuk menutupi kekurangan benih, petani mendatangkan benih dari Kabupaten Bandung, Subang dan Cianjur," ujarnya.
Sisanya, para petani ikan yang mayoritas berada di Cirata dan Saguling mengandalkan pasokan benih ikan dari para pembenih ikan lokal yang diproduksi oleh sekitar 136 unit pembenihan rakyat (UPR). Ia menyebut, 136 UPR tersebut mampu menghasilkan 100 juta benih ikan per tahun.
Sejauh ini, KBB merupakan salah satu pemain penting karena mampu menjadi salah satu pemasok ikan air tawar terbesar terutama di Jabar dan DKI Jakarta. Ikan yang dihasilkan diantaranya ikan mas, nila dan patin.
"Produksi ikan air tawar kita mencapai 50-60 ton ikan konsumsi per harinya yang dihasilkan Waduk Saguling dan Cirata," ujarnya.