Bisnis.com, BANDUNG--Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat menilai eksistensi industri padat karya akan tetap berdiri meskipun kenaikan upah maupun akumulasi beban pengusaha selama ini terus terjadi.
Wakil Ketua Apindo Jabar Ari Hendarmin mengatakan selama ini sektor industri padat karya dengan serapan tenaga kerjanya yang sangat besar, mampu memacu pertumbuhan ekonomi di Jabar.
“Jadi tidak mungkin industri padat karya hilang di Jabar atau Indonesia, karena serapan tenaga kerjanya sangat besar,” katanya kepada Bisnis.com, Senin (13/10/2014).
Dia menjelaskan saat ini pengusaha hanya memikirkan peningkatan daya saing produk mereka agar bisa laku dalam pasar bebas Asean yang akan datang dengan beban biaya produksi seefisien mungkin.
Menurut dia, yang diperlukan untuk mempertahankan keberadaan industri padat karya, yakni keahlian pada tenaga kerja. “Kalau tenaga kerja lokal tidak mampu bersaing maka industri padat karya akan mengambil tenaga dari luar yang lebih siap.”
Di sisi lain, dalam pengembangan Jabar Timur, Dinas Permukiman dan Perumahan Jawa Barat telah menyediakan rencana tata ruang di kawasan Aerocity, meliputi Kab.Majalengka, Kab.Kuningan, dan Kab.Indramayu dengan luas mencapai 3.200 hektare (ha).
Kawasan itu akan dibagi menjadi zona industri dan pergudangan, zona pelayanan umum dan sosial, zona perumahan, zona ruang terbuka hijau, zona ruang terbuka biru, zona campuran, zona perkantoran, perdagangan, dan jasa, serta marga jalan.
Zona industri dan pergudangan akan mengambil porsi lahan paling besar, yakni 1.268 ha atau 36% dari total luas lahan. Sementara itu, kawasan perumahan mengambil porsi 7% atau 241,48 ha.
Tak jauh berbeda dengan kawasan perumahan, zona perkantoran, perdagangan, dan jasa juga mengambil porsi sekitar 7% dengan lahan seluas mencapai 259,94 ha.
Adapun, untuk ruang terbuka hijau akan dibangun cukup luas, yaitu 982,31 ha atau 28%, ruang terbuka biru seluas 99,97 ha atau 3%, marga jalan seluas 407,15 ha atau 12%, zona pelayanan umum dan sosial seluas 84,56 ha atau 2%, dan zona campuran seluas 136,53 ha atau 4%.