Bisnis.com, BANDA ACEH - Jamaah haji Aceh yang meninggal dunia di Tanah Suci Mekkah, Saudi Arabia, kini menjadi 4 orang menyusul meninggalnya Jihadiyah binti Mataridy Rahi asal Kabupaten Bener Meriah, provinsi itu.
"Informasi yang kami peroleh hingga Minggu (12/10) menyebutkan seorang jamaah meninggal dunia, sehingga total jamaah haji Aceh yang meninggal dunia menjadi empat orang," kata Kabag Humas Kanwil Kementerian Agama Aceh Akhyar di Banda Aceh, Senin (13/10/2014).
Dia menyebutkan Pemerintah Pusat memberikan kuota haji pada musim haji 2014 untuk masyarakat di provinsi berjuluk Serambi Mekah itu sebanyak 3.140 orang, yang berangkat melalui bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang Aceh Besar.
"Alhamdulillah, semua jamaah yang telah menyelesaikan rukun haji itu hingga saat ini dalam kondisi sehat walafiat," kata Akhyar.
Dia juga menjelaskan bahwa para jamaah haji asal Aceh dijadwalkan bertolak ke Madinah pada 18 Oktober 2014 dan direncanakan kloter pertama debarkasi Banda Aceh akan terbang pada 28 Oktober 2014.
"Persiapan untuk pemulangan telah kita lakukan dengan harapan tamu Allah (jamaah haji) bisa kembali ke Tanah Air dalam keadaan selamat, dan proses pemulangan juga berjalan lancar," katanya menjelaskan.
Sebelumnya Kepala Bidang Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Herman menyebutkan daftar tunggu haji di provinsi itu mencapai lebih dari 63.000 orang, sehingga harus menunggu 16 tahun untuk berangkat ke Tanah Suci.
"Hingga kini, jumlah daftar tunggu haji Aceh mencapai 63.102 orang, dan harapan kita Pusat dapat memberikan kuota tambahan untuk Aceh pada musim haji mendatang," katanya menjelaskan.
Dengan jumlah daftar tunggu tersebut, kata dia, maka yang mendaftar hari ini harus menunggu 16 tahun untuk diberangkatkan menunaikan ibadah haji, sebab kuota haji Aceh hanya 3.888 orang.
"Itu kuota haji normal. Sedangkan kuota haji sekarang dikurangi menjadi 3.140 karena ada perluasan Masjidil Haram yang menjadi pusat ibadah haji hingga 2016," ungkap Herman.