Bisnis.com, SEMARANG -- Pemkot Semarang mengakui tren investasi mengalami kenaikan 46% seiring dengan kemudahan perizinan dan ketersedian lahan di Ibu Kota Jawa Tengah ini.
Sekretaris Daerah Kota Semarang Adi Tri Hananto mengatakan indikator peningkatan investasi di Kota Semarang terlihat dari peningkatan jumlah industri dari 3.559 unit pada 2012 menjadi 3.589 unit pada 2013 atau terjadi peningkatan sebesar 0,84%.
Kenaikan nilai investasi terjadi pada 2011 sebesar Rp2,8 triliun, investasi pada 2012 menjadi Rp3,6 triliun dan pada 2013 meningkat Rp5,3 triliun.
Kenaikan investasi pada 2011 (38,82%), pada 2012 (27,69%) dan pada 2013 (46,17%).
“Tren investasi di sini setiap tahun terus naik,” papar Adi Tri Hananto, Kamis (9/10/2014).
Menurutnya, peningkatan nilai investasi ini berdampak baik terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja dari 16.513 orang pada 2011 menjadi 20.370 orang pada 2012 dan 26.272 orang di 2013.
Adi mengungkapkan eksistensi Kota Semarang sebagai kota metropolitan layak dijadikan kota tempat berinvestasi.
Pasalnya, kota ini memiliki daya dukung investasi yang luar biasa seperti letak geografis di mana Kota Semarang berada di tengah-tengah jalur perdagangan di Pulau Jawa.
Pihaknya menerangkan Kota Semarang juga termasuk salah satu Central Point Regional Marketing bersama dengan kota besar lain seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Pihaknya menjelaskan salah satu indikasi kenaikan investasi terlihat dari jumlah penduduk dan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, infrastruktur, pelayanan perizinan yang semakin mudah dan cepat, sektor transportasi dan komunikasi yang memadai.
“Selain itu, investasi dapat bertumbuh dengan dukungan promosi dan pameran produk lokal yang bekerjasama dengan pengusaha dan pemerintah daerah lain,” ujarnya.
Pameran yang diselenggarakan menjadi sarana untuk mengenalkan lebih dekat berbagai potensi di bidang investasi, perdagangan dan pariwisata yang ada di Kota Semarang kepada masyarakat.
“Terlebih kepada para pelaku usaha dan calon investor. Pameran ini menjadi jembatan untuk memfasilitasi interaksi, membangun jejaring informasi dan memperluas peluang investasi khususnya di Kota Semarang melalui program kemitraan secara nasional dan internasional,” terangnya.
Kepala BPPT Semarang Sri Martini memaparkan pameran yang digelar selalu melibatkan pelaku usaha dari berbagai daerah. Pelaku usaha mengenalkan beragam produk mulai dari produk kerajinan dan ekonomi kreatif, pariwisata, kuliner, peluang investasi daerah, perizinan.
“Tak hanya produk Semarangan, pameran juga diikuti peserta dari dalam dan luar provinsi Jawa Tengah seperti Jawa Timur, Cianjur, Sidoarjo, Ngawi hingga Bali dan Nusa Tenggara Barat,” tuturnya.