Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia menegaskan tidak benar soal kabar bahwa Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao menyatakan keinginannya untuk bergabung kembali dengan Indonesia.
Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin meluruskan sejumlah pemberitaan media nasional yang mengklaim bahwa telah mewawancari Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao.
Beberapa media tersebut menyebut bahwa Xanana ingin bergabung kembali dengan Indonesia.
"Saya ingin menggarisbawahi bahwa wacana [pemberitaan] yang disebutkan dalam tagline [media] itu, tidak ada," ujar Sjafrie di Bandara Ngurah Rai, Bali, Kamis (9/10/2014).
Dia menyakini hal tersebut, lantaran dirinya selalu mendampingi PM Xanana Gusmao selama berada di Indonesia dan ketika PM Xanana Gusmao diwawancarai secara door stoop oleh media televisi, Syafrie ada disamping PM Xanana.
Menurutnya, kehadiran Xanana diundang TNI, sebagai Menteri Pertahanan Timor Leste, dalam rangka menghadiri hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI), yang digelar di Surabaya pada Selasa (7/10/2014).
"Saya bantah [pemberitaan], kenapa? Sebab negara pemerintah Republik Indonesia itu, mengakui kedaulatan negara Timor Leste sejak awal dia disahkan sebagai negara yang berdaulat dan tidak ada pernyataan PM Xanana Gusmao kepada pers soal bergabung ke Indonesia" kata Sjafrie.
Sjafire mengatakan selama dua hari berada di Indonesia, Xanana dan dirinya memang terlibat dalam sebuah diskusi intensif. Namum, itu menyangkut soal peningkatan kerja sama di bidang pertahanan dan militer di Timor Leste.
Dia menjelaskan kerja sama itu adalah tanggung jawab dari negara yang bertetangga. Indonesia, sambung dia, memiliki kepentingan untuk melihat pembangunan di Timor Leste itu meningkat. Tidak hanya untuk kepentingan pertahanan, tapi juga untuk kepentingan ekonomi.
Menurutnya, Kementerian Pertahanan Indonesia dan TNI akan melakukan sebuah program kerja sama guna meningkatkan kapasitas organisasi dari perwira, bintara, dan tantama Tentara Timor Leste (FFDTL)
"Nah itu, saya selaku otoritas di Kementerian Pertahanan merespons positif segera
menindaklanjuti," kata dia.
Oleh karena itu, kembali ditegaskannya, pernyataan PM Xanana yang dikutip sejumlah media tentang mau kembali ke Indonesia, adalah mengada-ada dan tidak berdasar.
"Tidak boleh ditampilkan dalam ingatan. kita semua berfikir ke depan. Mungkin itu yang paling esensial," kata dia
Dia pun menyebut pemberitaan tersebut tanpa didasari landasan yang benar. Sebab menurut dia, Xanana dalam waktu dekat akan mendapat penghargaan dari pemerintah Indonesia.
"Masak PM Xanana Gusmao mau dikasih tanda kehormatan bintang maha
putra, bagaimana bisa disebut bahwa beliau [Xanana] mau bergabung dengan Indonesia? Ini tidak benar!," tegas dia.
Ia justru khawatir, pemberitaan yang tidak benar tersebut dimanfaaatkann pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan akan mengganggu hubungan baik Indonesia dengan Timor Leste. Padahal, rekonsiliasi kedua negara pascakonflik, menjadi acuan global mengenai perdamaian dunia.
"Jangan sampai hubungan yang kita bangun ini, terganggu dengan wacana [pemberitaan] yang tidak ada landasannya, PM Xanana bicara mengenai Good Coorporation, Mutual Respect Soveregnity dan mengucapkan selamat HUT TNI" , tegas Syafrie.
Sebelumnya, sejumlah media online nasional memberitakan bahwa Xanana Gusmao ingin kembali ke Indonesia. Dalam penelusuran, didapati bahwa ada kesalahan penerjemahan bahasa yang dilakukan wartawan yang mewawancari Xanana secara "door stop" tersebut.
Wartawan dari media online tersebut, salah mengartikan kata We Won't dengan We Want. Dan sayang sekali wartawan Online tersebut ketika dikonfirmasi tidak memiliki rekaman wawancara.