Bisnis.com, JAKARTA--Petahana Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2009-2014 kembali terpilih menjadi pimpinan untuk periode 2014-2019 dalam pemilihan yang digelar di Gedung Nusantara V, Jakarta, Kamis (2/10/2014) malam.
Irman Gusman (Sumatera Barat) memperoleh 90 suara yang menjadi calon dari wilayah Barat, bersaing dengan Intsiawati Ayus, senator asal Provinsi Riau, yang mendapat 22 suara.
Pemungutan suara tertutup dengan 129 senator dari 132 yang melaksanakan pemungutan.
TvOne melaporkanIrman Gusman jauh meninggalkan lawannya dengan 90 suara dan Ayus meraih 22 suara.
Sejumlah anggota dalam pemungutan juga dinyatakan tidak sah dan dinilai abstain.
Sementara di wilayah tengah persaingan cukup sengit antara Oesman Sapta (Kalimantan Barat) 61 dan GKR Hemas (Yogyakarta) 61.
Adapun wilayah timur, dari empat calon pimpinan, yaitu Farouk Muhammad (Nusa Tenggara Barat) meraih 49 suara, Bahar Ngitung (Sulawesi Selatan) 19 suara, Nono Sampono (Maluku) 47 suara dan Gede Pasek Suardika (Bali) 6 suara. Persaingan sengit terjadi antara Farouk Muhammad (49 suara) dan Nono Sampono (47 suara) yang hanya selisih dua suara.
BERLANGSUNG ALOT
Menurut pemantauan Bisnis, Pemilihan pimpinan DPD berlangsung alot hingga beberapa kali mengalami skor meski tata tertib persidangan sudah disepakati kemarin.
Rapat yang dimulai pukul 14.00 WIB tersebut diramaikan dengan hujan interupsi dari para anggota saat pimpinan menjelaskan tata cara pemilihan.
Sebagian dari mereka juga maju ke dekat meja pimpinan sidang akibat suara mereka tidak terdengar oleh pimpinan sidang.
Beberapa kali pimpinan sidang meminta mereka untuk bicara secara bergantian, namun peringatan itu tidak diindahkan sebagian anggota. Bahkan ada yang mengeluh karena mikrofon mereka tidak berfungsi sebagimana mestinya sehingga sampai mengangkatnya tinggi-tinggi untuk mendapatkan perhatian dari pimpinan rapat.
Rapat hari ini, Kamis (2/10/2014), dipimpin oleh anggota DPD tertua Mudaffar Sjah (79 tahun) dan anggota termuda Riri Damayanti (24 tahun) sebagaimana halnya pemilihan pimpinan DPR.
Pemilihan pimpinan DPD berjalan alot karena sejumlah kandidat memiliki kepasitas dan kemampuan yang berbeda-beda. Selain itu, mereka juga terikat dengan masalah keterwakilan yang dibagi atas wilayah barat, tengah dan timur meski semua anggota berhak mengajukan diri sebagai calon pimpinan.
Selama persidangan sejumlah kandidat pimpinan terlihat mendapat perhatian khusus dari para anggota pendukungnya seperti mantan Ketua DPD Irman Gusman, Anggota DPD Farouk Muhammad serta pendatang baru Nono Sampono dan Oesman Sapta Odang.