Bisnis.com, JAKARTA - Pemilihan pimpinan DPD berlangsung alot hingga beberapa kali mengalami skor meski tata tertib persidangan suduah disepakati kemarin.
Rapat yang dimulai pukul 14.00 WIB tersebut diramaikan dengan hujan interupsi dari para anggota saat pimpinan menjelaskan tata cara pemilihan.
Sebagian dari mereka juga maju ke dekat meja pimpinan sidang akibat suara mereka tidak terdengar oleh pimpinan sidang.
Beberapa kali pimpinan sidang meminta mereka untuk bicara secara bergantian, namun peringatan itu tidak diindahkan sebagian anggota. Bahkan ada yang mengeluh karena mikrofon mereka tidak berfungsi sebagimana mestinya sehingga sampai mengangkatnya tinggi-tinggi untuk mendapatkan perhatian dari pimpinan rapat.
Rapat hari ini, Kamis (2/10/2014), dipimpin oleh anggota DPD tertua Mudaffar Sjah (79 tahun) dan anggota termuda Riri Damayanti (24 tahun) sebagaimana halnya pemilihan pimpinan DPR.
Pemilihan pimpinan DPD berjalan alot karena sejumlah kandidat memiliki kepasitas dan kemampuan yang berbeda-beda. Selain itu, mereka juga terikat dengan masalah keterwakilan yang dibagi atas wilayah barat, tengah dan timur meski semua anggota berhak mengajukan diri sebagai calon pimpinan.
Selama persidangan sejumlah kandidat pimpinan terlihat mendapat perhatian khusus dari para anggota pendukungnya seperti mantan Ketua DPD Irman Gusman, Anggota DPD Farouk Muhammad serta pendatang baru Nono Sampono dan Oesman Sapta Odang.
Selain itu juga terdapat sederetan nama yang dijagokan untuk pimpinan DPD seperti GKH Ratu Hemas dan AM Fatwa. Sedangkan politisi Partai Demokrat yang juga mmantan Ketua Komisi III DPR Gede Pasdek Suardika juga disebut-sebut mendapat dukungan untuk maju sebagai pimpinan DPD.