Bisnis.com, BATAM - Lima calon haji asal Kepulauan Riau disafariwukufkan karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk menjalani ibadah wukuf seperti calon haji lain.
"Ada 5 orang yang disafariwukufkan, karena berdasarkan pemeriksaan tim medis, mereka tidak bisa melakukan safari secara biasa," kata Wakil Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Batam Windarto di Batam, Selasa (30/9/2014).
Lima orang yang terpaksa menjalani safari wukuf yaitu Rasini Binti Harun Yunus asal Kota Tanjungpinang yang tergabung dalam Kelompok Terbang satu dan Rosdiana Binti M Nur asal Tanjungpinang yang tergabung dalam Kloter satu.
Selanjutnya, Katwadi Ponco Negoro asal Bintan dari Kloter satu serta, Purwaria asal Tanjungpinang dari Kloter satu serta Hattas Ahmad Daeng Massera asal Karimun dari Kloter 15.
Windarto mengatakan, sebelum disafariwukufkan, seluruh jamaah itu dalam perawatan rumah sakit dan Balai Pengobatan Haji Indonesia di Mekkah.
Saat melaksanakan ibadah wukuf di Arafah, Jumat 9 Djulhijah 1435 Hijriah atau 3 Oktober 2014, kelima calon haji melakukan wukuf dari dalam ambulans.
Biaya untuk menyewa ambulans ditanggung PPIH Daker Mekkah dan seluruh jamaah yang terpaksa disafariwukufkan itu tidak akan dikenai biaya tambahan.
Wukuf adalah ibadah utama dalam pelaksanaan ibadah haji, yang dilakukan dengan berdiam diri di Padang Arofah.
Waktu pelaksanaan wukuf pun ditentukan, yaitu 9 Djulhijah, sehingga setiap jamaah yang sakit tetap harus melaksanakan ibadah wajib itu, tidak bisa ditunda seperti ibadah sunah haji.
Hingga saat ini PPIH Embarkasi Batam mencatat tiga jamaahnya meninggal di Tanah Suci, yaitu Djahida Tjia Kuruda tergabung dalam Kloter 16 asal Provinsi Jambi, Zainuddin Bin Umar yang tergabung dalam Kloter 8 asal Langgam Kabupaten Pelalawan Riau dan Martius Bin Nurdin Imam yang tergabung dalam Kloter tiga asal Tampan Kota Pekanbaru Riau.