Bisnis.com, SEMARANG—Pemkot Semarang mengajukan anggaran Rp37 miliar di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 guna merenovasi beberapa pasar tradisional.
Kepala Dinas Pasar Kota Semarang Trijoto Sardjoko merinci, anggaran itu akan digunakan untuk pembangunan dan renovasi pasar-pasar tradisional yang kondisinya kini perlu perbaikan.
"Rinciannya, renovasi Pasar Rasamala dengan anggaran Rp1,5 miliar, Pasar Klitikan tahap III Rp7,2 miliar, pembangunan Pasar Peterongan Rp22 miliar, finishing Pasar Jerakah Rp2 miliar, dan pembangunan Pasar Rejomulyo tahap III Rp 5 miliar,” terangnya Senin (29/9/2014).
Anggota Banggar Mulaim yang juga ketua Komisi B DPRD Kota Semarang menerangkan secara prinsip pihaknya tidak mempermasalahkan tentang pengajuan anggaran oleh eksekutif.
Namun, anggaran renovasi pasar itu perlu dikaji mendalam dan perlu sosialisasi kepada masyarakat. Pasalnya, kata dia, di Kota Semarang banyak pembangunan pasar yang tidak efektif pemanfataannya seperti Pasar Sampangan, RPU dan Pasar Unggas Penggaron, serta beberapa pasar lain.
Apalagi menilik kasus pembangunan Pasar Bulu, ujar Mulaim, pekerjaan yang molor membuat pedagang terkatung-katung karena harus berjualan di kios sementara selama beberapa tahun terakhir.
"Begitu juga dalam rencana pembangunan tahap III Pasar Klitikan. Sejak saat ini harus sudah ada langkah dari pemerintah untuk rencana relokasi pedagang klitikan yang kini masih menyebar di banyak tempat. Jangan sampai setelah dibangun, pasar itu jadi mangkrak karena tak optimal dan tak ditempati pedagang," terangnya.
