Bisnis.com,SEMARANG -- Kinerja ekspor Jawa Tengah dalam tiga tahun terakhir menurun atau hanya 12,7% dibandingkan dengan Jawa Timur sebesar 25%.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah V Jawa Tengah Sutikno memaparkan pada triwulan II tahun ini ekspor melambat menjadi 7% (yoy) dari 9,7% (yoy) pada triwulan I 2014 dan 11,2% pada triwulan IV 2013.
Menurutnya, perlambatan ekspor dibarengi dengan melambatnya impor yang cukup dalam sehingga transaksi perdagangan luar negeri Jawa Tengah mencatat surplus yang lebih besar dibanding triwulan I 2014.
Dari sisi domestik, kegiatan investasi juga melambat sementara konsumsi relatif stabil. Konsumsi rumah tangga naik menjadi 5,1% yoy dan lembaga nonprofit menjadi 14,5% yoy yang menunjukkan masih kuatnya kegiatan konsumsi meski konsumsi pemerintah melambat.
"Secara keseluruhan tahun ini, kami perkirakan pertumbuhan ekonomi Jateng tumbuh lebih lambat dibanding tahun sebelumnya," paparnya dalam diskusi dengan tema
Mendongkrak Ekspor Jawa Tengah, di Kantor BI Jateng, Kamis (25/9/2014).
Secara sektoral, perlambatan pertumbuhan ekonomi diakibatkan oleh kinerja sektor pertanian yang turun.
Sementara itu, kinerja sektor utama ekonomi Jawa Tengah lainnya, yaitu industri pengolahan dan sektor PHR tumbuh membaik.