Bisnis.com, PURWOKERTO - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Purwokerto mencatat inflasi pada Agustus sebesar 0,43% (mtm) atau lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 0,82%.
Realisasi inflasi tersebut berada di bawah inflasi nasional sebesar 0,47%.Secara kumulatif, sampai Agustus 2014 inflasi di wilayah ini mencapai 3,39% (ytd).
Deputi Kepala Perwakilan BI Purwokerto Fadhil Nugroho memaparkan angka inflasi dipengaruhi oleh tarif sekolah dasar, kenaikan tarif listrik, upah pembantu rumah tangga, serta kenaikan komoditas volatile foodseperti daging, sayuran, kenaikan harga pokok penjualan daging ayam ras, kenaikan harga daging sapi impor.
“Inflasi bulan ini diperkirakan lebih rendah dengan memperhitungkan kelanjutan musim panen padi dan normalnya suplai komoditas sayur-sayuran,” katanya kepada Bisnis, Jumat (19/9/2014).
Dia memprediksi inflasi pada September 0,15% (mtm) dengan mempertimbangkan stabilnya inflasi inti dan volatile food sebagai dampak dari masuknya musim panen padi.
Menurut Fadhil, tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Kabupaten Banyumas merekomendasikan beberapa hal antara lain menjaga kecukupan pasokan bahan pangan dengan cara melakukan pemantaun pada distributor dan pasar melalui koordinasi dengan pihak terkait.
“Bagi pelaku UMKM, petani, nelayan hendaknya berkoodinasi dengan instansi terkait untuk mendapatkan rekomendasi konsumsi BBM serta memahami teknis penyaluran BBM,” ujarnya.