Bisnis.com, JAKARTA-- Amerika Serikat memperluas serangan udaranya di Irak dengan menggempur wilayah barat negara itu untuk pertama kalinya guna mengamankan Dam Haditha.
Serangan baru itu dimulai 6 September dengan mengerahkan pasukan tempur lokal dan pesawat pembom setelah menggelar serangan serupa di sekitar Dam Mosul. Dam itu sebelumnya dikuasai oleh milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebelum berhasil direbut kembali oleh pasukan Irak dan tentara Kurdi.
Dalam sembilan serangan selama dua hari, AS berhasil menghancurkan kendaraan tempur ISIS selain sejumlah pos dan bunker bawah tanah, menurut pernyataan Komando Sentral AS di Tampa, Florida.
Sedangkan serangan di provinsi Anbar bertujuan untuk membantu pasukan Irak dan Kurdi merebut kembali sejumlah wilayah yang dikuasai pemberontak yang telah mengganggu produksi minyak di negara produsen minyak kedua terbesar dalam organisasi OPEC tersebut setelah menguasai Mosul.
“Langkah berikutnya adalah memulai serangan intensif," ujar Presiden Barack Obama sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (8/9/2014).