Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mantan Eksekutif Foundry Networks Dituduh Lakukan Insider Trading

Mantan eksekutif Foundry Networks Inc dijadwalkan menghadapi tuduhan jaksa federal yang menuding dirinya membocorkan informasi internal perusahaan mengenai akuisisi Brocade Communications Systems Inc dan membantu California Hedge Fund mendapat keuntungan US$27 miliar.
David Riley, mantan kepala petugas informasi Foundry. /Bloomberg
David Riley, mantan kepala petugas informasi Foundry. /Bloomberg

Bisnis.com, NEW YORK - Seorang mantan eksekutif Foundry Networks Inc dijadwalkan menghadapi tuduhan jaksa federal yang menuding dirinya membocorkan informasi internal perusahaan mengenai akuisisi yang dilakukan oleh Brocade Communications Systems Inc dan membantu California hedge fund mendapat keuntungan senilai US$27 miliar.  

David Riley, mantan kepala petugas informasi Foundry, diduga memberikan bocoran mengenai kesepakatan tahun 2008 kepada mantan rekannya, Matthew Teeple yang telah pindah kerja menjadi seorang analis di San Francisco hedge fund. Teeple kemudian berbagi informasi dengan teman-teman lain dan hedge fund, kata jaksa.

Bloomberg melaporkan hari ini bahwa Riley merupakan orang terbaru yang menghadapi tuduhan tindakan keras di pengadilan oleh Jaksa Manhattan AS Preet Bharara dan Federal Bureau of Investigation (FBI) atas inisider trading hedge fund. Setidaknya 89 orang telah didakwa sejak 2009 Agustus. Jaksa telah memenangkan setidaknya 81 kasus dan kalah pada satu kasus.

Riley dituduh melakukan konspirasi dan penipuan sekuritas, yang membawanya dituntut selama 20 tahun penjara. Teeple, yang atasannya belum teridentifikasi oleh pemerintah, terbukti bersalah pada bulan Mei untuk berbagi bocoran Riley kepada teman-teman yang kemudian diperdagangkan.

"Ketika David Riley dan Matthew Teeple memilih untuk lalu lintas informasi dalam melibatkan perusahaan teknologi tinggi, mereka memulai permainan berisiko tinggi yang telah berulang kali terbukti tidak dapat dimenangkan," kata Bharara ketika ia mengumumkan terjadi tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper