Bisnis.com, BOYOLALI — Pemerintah menjamin para jamaah haji Indonesia medapatkan perlindungan optimal dari bahaya penyebaran ideologi ISIS maupun virus berbahaya.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Abdul Djamil mengatakan kesehatan dan keamanan jamaah haji Indonesia dilindungi 24 jam petugas dari pemerintah.
Pemerintah, paparnya, menerjunkan 809 petugas yang terdiri dari anggota TNI/Polri dan petugas layanan umum untuk melindungi 168.800 jamaah haji.
Dia yakin perlindungan yang ketat dan jadwal kegiatan yang padat selama menunaikan ibadah haji cukup untuk menjauhkan jamaah haji Indonesia dari pengaruh ideologi ISIS.
“Tidak ada waktu bagi jamaah haji kita untuk berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki ideologi aneh-aneh,” kata Abdul, Jumat (5/9/2014).
Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi terkait bahaya wabah Ebola dan MERS-CoV.
Abdul mengatakan pemerintah Arab Saudi tahun ini telah membatasi jumlah jamaah dari negara yang diketahui terdampak wabah dua virus mematikan tersebut.
Petugas kesehatan di Indonesia telah mendapatkan pelatihan untuk mengenali gejala penyakit yang disebabkan oleh Ebola dan MERS-CoV.
Pemerintah Indonesia juga telah menekankan agar para jamaah disiplin menjaga kesehatan untuk menghindari penularan virus berbahaya ketika berada di Arab Saudi.
“Perlu ada kesadaran kalau mereka tidak enak badan langsung hubungi petugas kesehatan. Di Madinah ada rumah sakit, di setiap rombongan juga ada dokter 24 jam,” kata Abdul.
Your message has been sent.