Bisnis.com, BRUSSELS -- Pelbagai spekulasi, termasuk pelonggaran moneter dan implementasi quantitative easing (QE), terus menyoroti Eropa menjelang pertemuan European Central Bank (ECB) pada Kamis (4/9) mendatang.
Meski banyak yang memproyeksikan ECB tidak akan melakukan upaya berarti pada pertemuan September ini, tetapi juga banyak ekonom yang meyakini bank sentral Eropa bakal memangkas suku bunga acuan hingga 10 basis poin.
Sebut saja, JP Morgan, Nomura, dan RBS mendesak ECB untuk memangkas suku bunga pekan ini dan dibarengi dengan ekspektasi Draghi bakal menurunkan biaya pinjaman jangka panjang yang rencananya dikucurkan untuk pertama kalinya pada September tahun ini.
Berdasarkan survei Bloomberg, lima ekonom memprediksi ECB akan memangkas suku bunga sebesar 0,1% ke level 0,05% sedangkan mayoritas ekonom menyatakan tidak akan ada perubahan dalam kebijakan moneter bank sentral itu.
Beragamnya pendapat ekonom tersebut tampaknya merunut dari komentar pemangku kepentingan di ECB yang bersikeras menungggu keefektifan paket stimulus moneter yang diluncurkan Juni lalu.
Tetapi, pada saat yang sama, Gubernur ECB Mario Draghi mengemukakan kesediaannya untuk melakukan manuver lebih lanjut di tengah memburuknya prospek pertumbuhan dan inflasi di kawasan bermata uang tunggal itu.
“Saya percaya, pelaku pasar telah belajar dari kejadian di masa lalu. Banyak sekali contoh yang menunjukkan ekspektasi pasar tidak selalu berlaku lurus dengan implementasi nantinya,” ungkap Lombard Odier, analis Salman Ahmed, Selasa (2/9/2014).
Imbal hasil obligasi (yield) dengan tenor 10 tahun di Italia, Portugis, dan Spanyol menunjukkan kenaikan 2 basis poin menjadi 2,45%, 2,28%, dan 3,22% masing-masing menjelang pertemuan ECB.