Bisnis.com, SEMARANG - Investor asal Korea akan menanamkan investasi proyek pembangunan sistem penyediaan air bersih di Kabupaten Kendal pada 2015. Investor Korea dalam hal ini bekerjasama dengan investor domestik dengan nama PT Global Teknik Indonesia.
Kepala Bidang Penanaman Modal BPMPT Kabupaten Kendal Safiah mengatakan investasi dalam bidang penyediaan air bersih saat ini memasuki tahapan feasibility study (FS) atau studi kelayakan. Di rencanakan, FS bakal selesai pada 2015.
“Ditarget akhir Januari 2015 FS selesai, mungkin tahun depan bisa segera dimulai proyek tersebut,” papar Safiah saat ditemui Bisnis.com, Senin (1/9/2014).
Dia menuturkan investor Korea melirik Kendal sebagai lokasi pembangunan penyediaan air bersih pada 2013, setelah jajaran pemda melakukan promosi mengenai ketersediaan sumber mata air di wilayah ini.
Menurutnya, Kendal memiliki enam mata sumber air yang berada di Dlimas, Kencen, Kenci, Tlogomili, Mbrebes dan Wilodo. Enam sumber mata air alam itu selama ini dimanfaatkan warga dan sebagian dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
“Walau pun dimanfaatkan warga, sumber mata air tak pernah habis. Makanya dalam setiap kunjungan, kami tawarkan kepada investor,” tuturnya.
Dia menambahkan total pasokan air yang ada saat ini yang diperoleh dari sumur dalam di Kecamatan Weleri, Kendal dan Kaliwungu sebanyak 370 liter/detik. Sementara itu, rencana proyek pengadaan air bersih dapat menghasilkan pasokan air sebanyak 660 liter per detik.
Gambar umum proyek tersebut yakni panjang saluran pipa air baku bisa mencapai 33,8 km dengan pipa distribusi memiliki jangkauan hingga 46,91 km. “Dengan jangkauan pipa distribusi, kami menyakini semua kebutuhan air bersih di Kendal bisa terpenuhi,” papar dia.
Tidak hanya itu, kata dia, investor asal Korea siap mendistribusikan air bersih ke sejumlah perusahaan di Kawasan Industri Kendal (KIK). Dengan demikian, lanjut Safiah, para pelaku industri tidak perlu khawatir dengan pasokan air bersih di wilayah ini.
Menurutnya, proyek ini tidak mengganggu pengairan di lahan pertanian milik warga setempat. Pada dasarnya, pihak investor tidak menggali sumur resapan di daerah Kendal.
“Justru mereka datang untuk mengelola sumber mata air dari alam. Harapannya bukan hanya air bersih, tapi bisa menghasilkan air minum,” ujarnya.