Bisnis.com, KUALA LUMPUR—Malaysian Airline System Bhd., yang kehilangan dua pesawat jet dalam bencana udara tahun ini, akan memberhentikan 6.000 pekerja sebagai bagian dari proses restrukturisasi maskapai tersebut.
Hal itu menyusul “rusaknya” nama baik maskapai akibat dua insiden yang dialami maskapai penerbangan Negeri Jiran tersebut.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak seperti dikutip Bloomberg, Jumat (29/8/2014), mengatakan langkah-langkah yang menyakitkan perlu diambil untuk merombak maskapai penerbangan yang telah dihantam kerugian hingga 4,9 miliar ringgit sejak awal 2011.
Khazanah Nasional Bhd., pemilik mayoritas maskapai, merencanakan untuk menginvestasikan 6 miliar ringgit guna membalik kerugian yang selama ini diderita.
Adapun pucuk pimpinan Malaysia Airlines akan tetap dipertahankan setidaknya dalam waktu satu tahun ke depan.
Azman Mokhtar, Managing Director Khazanah, mengatakan Chief Executive Officer Ahmad Jauhari Yahya, yang kontraknya seharusnya berakhir bulan depan, akan terus memimpin hingga 1 Juli.