Bisnis.com, MOSKWA—Pemerintah Rusia memastikan pihaknya tidak memiliki rencana untuk menutup gerai McDonald di Negeri Beruang Merah itu, setelah inspektor mengunjungi sejumlah restoran makanan cepat saji tersebut.
“Tidak ada yang membicarakan mengenai itu,” tukas Arkady Dvorkovich, Wakil Perdana Menteri Rusia di Moskwa, Sabtu (23/8/2014).
Regulator pengawasan makanan Rusia menjalankan inspeksi terhadap gerai-gerai McDonald di seluruh negara itu di tengah memanasnya perang dingin dengan Amerika Serikat dan sekutunya.
Pemerintah tercatat menutup tiga outlet McDonald dengan alasan melanggar standar sanitasi Rusia.
Outlet tersebut ditutup bersamaan atas keputusan Rusia yang mengembargo produk makanan dari AS, Kanada, Uni Eropa, Australia, dan Norwegia.
Produk-produk makanan yang dilarang masuk ke pasar domestik antara lain daging sapi, ikan, susu, buah-buahan, dan sayuran.
McDonald yang dikenal sebagai simbol kapitalisme AS, mengoperasikan sekitar 440 restoran di Rusia. Negeri yang dulunya bernama Uni Soviet ini merupakan tujuh pasar utama McDonald, selain di AS, dan Kanada.