Bisnis,com, PEKANBARU—Bank Indonesia Perwakilan Riau meminta masyarakat menyimpan uang tunainya di bank untuk mengantisipasi penambahan jumlah uang yang beredar menjelang diterbitkannya uang pecahan Rp100.000 cetakan terbaru.
Mahdi Muhammad, Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Riau, mengatakan dari Rp4,07 triliun uang yang diedarkan pada Ramadan dan Lebaran, baru sekitar Rp1 triliun yang kembali masuk ke dalam sistem keuangan Riau.
Uang tunai yang beredar di masyarakat saat ini dinilai terlalu banyak, sehingga dapat mengakibatkan inflasi.
“Dari jumlah uang yang kami edarkan menjelang Lebaran, baru sedikit yang kembali, kami berharap masyarakat yang menyimpan uang tunai agar disimpan di perbankan, agar perputarannya lebih baik,” katanya di Pekanbaru, Jumat (15/8).
Mahdi menuturkan pihaknya pun terus meminta perbankan memaksimalkan infrastruktur uang elektronik, agar semakin banyak penggunanya.
Cara itu dipercaya efektif menarik uang yang beredar di masyarakat, tanpa mengurangi daya belinya.
Menurutnya, setiap tahunnya Bank Indonesia Perwakilan Riau mengedarkan uang tunai senilai Rp14 triliun. Jumlah tersebut ditambah dengan uang tunai yang masuk dan ditransaksikan dari wilayah sekitar Riau.
“Kami akan terus melakukan kebijakan less cash society, makanya kami minta perbankan di Riau menggenjot penggunaan uang elektronik, SMS Banking, dan Internet Banking,” ujarnya.