Bisnis.com, JAKARTA- Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) akan memaksimalkan lokasi pelatihan penerbang di Rengat, Riau karena lokasi tersebut paling potensial sebagai wilayah latihan para calon penerbang.
Ketua Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang, Yurlis Hasibuan mengatakan pada lokasi pelatihan tersebut akan dibuka September 2014. Demikian, lanjunya, STPI memiiki tiga lokasi pelatihan penerbang yakni di Curug, Cilacap dan Rengat.
“Di Rengat, kapasitas pelatihan terbangnya bisa menampung sekitar 50 siswa. Jumlah ini terbanyak kedua setelah Curug yakni 100 siswa, dan Cilacap 15 calon penerbang,” ujarnya, Rabu (13/8/2014).
Menurutnya lokasi latihan di Rengat memiliki 13 wilayah latihan udara di mana setiap wilayah udara mampu dimanfaatkan oleh 10 calon penerbang.
Meski demikian, STPI hanya akan memaksimalkan delapan wilayah latihan karena wilayah latihan lainnya bersinggungan dengan wilayah udara Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru serta Bandara Sultan Mahmud Badrudin Palembang.
Sementara itu di lokasi pelatihan di Curug juga memiliki 13 wilayah latihan udara di mana tujuh di antaranya dimanfaatkan oleh STPI sementara sisanya digunakan oleh berbagai sekolah penerbang milik swasta.
“Kalau di Cilacap, hanya punya tiga wilayah latihan udara saja,” paparnya.
Secara total menurutnya STPI Carug mampu mencetak 150 pilot pertahun dari total 450 lulusan pertahun. Selain penerbang, STPI juga mendidik tenaga teknik navigasi, teknik bandara, serta pengaturan lalu lintas udara.
Menurutnya, pihaknya berkeinginan untuk meningkatkan jumlah penerbang menjadi 400 pertahun agar bisa memenuhi kebutuhan industri penerbangan dalam negeri yang makin berkembang. Akan tetapi hal itu harus disesuaikan dengan rasio pesawat latihan.
Saat ini, katanya, STPI memiliki 30 pesawat latih dengan rasioa satu pesawat bisa dimanfaatkan oleh lima calon penerbang. Jika ingin mencapai target 400 penerbang pertahun, STPI harus memiliki setidaknya 100 pesawat terbang.
Pada 2015 mendatang, STPI akan membeli 6 pesawat latih baru jenis fix wing dengan maksud menggenjot jumlah penerbang sehingga setiap tahun bisa menghasilkan 180 pilot.
Tidak hanya menggenjot jumlah penerbang, menurutnya, STPI juga menggenjot tenaga instruktur penerbang di mana setiap tahun mampu menambah sekitar 10 instruktur baru yang sudah memiliki jam terbang, baik dari internal Curug maupun tenaga instruktur dari luar yang masih aktif di maskapai penerbangan.