Bisnis.com, MOSKWA— Korporasi Rusia mulai mempertimbangkan untuk membeli kembali obligasinya guna menghindari turunnya harga aset di tengah pemberlakuan sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Laporan Morgan Stanley mengemukakan OAO Severstal dan Far East Shipping Co. adalah beberapa perusahaan yang memiliki insentif untuk membeli kembali obligasinya.
Tidak hanya AS, Uni Eropa juga mengambil langkah yang sama dengan AS untuk membatasi pembiayaan perusahaan Rusia dan menurunkan daya tarik aset negeri itu.
Severstal telah menerbitkan obligasi berdenominasi euro senilai US$288 juta dan berencana untuk menggunakan hasil penjualan aset hingga US$1 miliar untuk memangkas utang, termasuk melalui pembelian kembali obligasi.
Obligasi perusahaan Rusia tercatat meluncur turun hingga 5%, setelah penalti AS yang membatasi akses pembiayaan perusahaan Negeri Beruang Merah itu.
Bloomberg USD Emerging Market Corporate Bond Index menunjukkan obligasi korporasi Rusia turun signifikan, diikuti dengan obligasi perusahaan Ukraina, dan Venezuela.
“Itu dapat menularkan efek yang kuat dalam pasar keuangan sekaligus opsi yang bagus untuk menghindari penurunan harga saham,” kata Peter Varga, analis Erste Sparinvest di Vienna, Rabu (13/8/2014).
Lebih lanjut, pembelian kembali obligasi korporasi dinilai dapat menyeret turun utang dan mengerek naik keuntungan.
Meski dipandang sebagai opsi bagus di tengah situsi konflik geopolitik yang pelik ini, aksi membeli kembali obligasi itu hanya bisa dilakukan oleh perusahaan yang memiliki dana berlebih dan arus kas yang sehat.