Bisnis.com, JAKARTA— Presiden Amerika Serikat Barack Obama memberi kewenangan kepada pasukannya untuk melakukan serangan udara terbatas terhadap kelompok militan Sunni di Irak.
Kewenangan tersebut berpotensi membuat tentara negara itu kembali terlibat dalam konflik dalam negeri Irak. Padahal, Obama berjanji akan segera mengakhiri keberadaan pasukannya di Irak.
Obama mengatakan kemarin bahwa serangan itu akan digunakan untuk melindungi personil AS dan sekte minoritas Yezidis yang terkonsentrasi di wilayah utara Irak. Sekte itu selama ini menjadi target serangan kelompok militan tersebut sehingga terpaksa mengungsi ke wilayah pegunungan.
Presiden As tersebut juga mengatakan bahwa pesawat militer AS akan menurunkan bantuan makanan dan air bagi ribuan kelompok Yezidis.
"Kelompok ekstremis telah melakukan pemusnahan sistematis terhadap kaum Yezidis melalui pembantai massal,” ujar Obama dalam pidatonya kemarin seperti dikutip Bloomberg, Jumat (8/8/2014).
Dia menambahkan bahwa AS tidak bisa tutup mata atas kejadian tersebut.