Bisnis.com, TOKYO – Penasihat Soros Fund Management, Takeshi Fujimaki mengatakan Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda harus mencontoh koleganya, Gubernur European Central Bank (ECB) Mario Draghi untuk menetapkan tingkat suku bunga negatif.
Menurutnya, Jepang terlalu lama ‘membiarkan’ negaranya terbelit deflasi. Seperti diketahui, Negeri Sakura telah memerangi deflasi dalam 15 tahun terakhir akibat belanja domestik lemah, yang diperparah dengan kenaikan pajak penjualan sebesar 3% per April lalu.
“Jika kita harus menggantungkan diri pada kebijakan moneter, implementasi pelonggaran kuantitatif adalah suatu kesalahan besar. BOJ seharusnya menerapkan tingkat suku bunga negatif 20 tahun lalu,” kata Fujimaki.
Sementara itu, ekonomi Jepang diprediksikan akan tumbuh 1,5% pada 2014 ini. Jepang masih harus mengatasi deflasi panjang, salah satunya dengan memperkuat belanja domestik.
Seperti diketahui, ECB mengubah suku bunga ke area negatif 0,15% pada Juni untuk mendapat sejumlah cadangan kas. Draghi adalah gubernur bank sentral pertama di dunia yang menerapkan kebijakan ini. Di saat yang sama, Kuroda mengucurkan sekitar 7 triliun yen atau setara US$68 miliar pada obligasi bulanan pemerintah untuk mengejar target inflasi 2%.
“Pelonggaran kuantitatif berati basis moneter akan terus berekspansi, sedangkan nilainya akan menyusut jika suku bunga berada di area negatif. Kedua pendekatan ini kontradiksi,” kata Fujimaki.
April 2013 lalu Kuroda berjanji akan mengekspansi jumlah sirkulasi kas dan cadangan bank sebesar 270 triliun yen hingga akhir 2014.