Bisnis.com, JAKARTA– Australia mendorong negara yang tergabung pada Group of 20 (G20) untuk fokus pada pembahasan regulasi perdagangan global untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, setelah pakta World Trade Organization (WTO) gagal mencapai kesepakatan.
Seperti diketahui, kesepakatan WTO gagal diinisiasi, setelah India menolak untuk menandatangani pakta tersebut karena permintaannya untuk menyuplai lebih banyak bahan makanan tidak disepakati.
November ini para pemimpin negara-negara G20 akan kembali menggelar pertemuan di Brisbane, Australia. Sebagai pemimpin G20, Australia berambisi untuk meningkatkan minimal pertumbuhan 2% dalam dua tahun mendatang.
“Kami ingin memperbaiki kebijakan perdagangan dan tenaga kerja. Restriksi domestik harus diminimalkan, untuk mendorong aktivitas perdagangan, ” kata representatif Australia pada G20, Heather Smith seperti dikutip Reuters, Senin (4/8/2014).
Sejauh ini, pembahasan G20 juga berfokus pada pengembangan infrastruktur.
Menurut Smith, Australia ingin diskusi G20 terarah pada isu-isu perdagangan daripada hanya membahas pakta-pakta perdagangan. Kegagalan WTO untuk mencapai kesepakatan, menurut Smith, memunculkan keraguan keberlangsungan pakta WTO.
“Di satu sisi, kita semua ingin memperkuat kesepakatan WTO. Namun di sisi lain, bagaimana kita membuat progres di saat kesepakatannya terkendala?” kata Smith. Ia menambahkan, diharapkan natinya hasil diskusi G20 akan memberikan dampak positif pada negara-negara berkembang.
Smith menyampaikan hingga saat ini negara-negara G20 setidaknya telah menyusun 700 rencana untuk memicu pertumbuhan global. Sebagian besar langkah mengenai perdagangan, berfokus pada kesepakatan perdagangan bebas.