Bisnis.com, SEOUL – Menteri Keuangan baru Korea Selatan diminta terus konsisten menerapkan langkah-langkah reformasi pada perekonomian, agar tidak terjebak stagnasi jangka panjang seperti negara tetangganya, Jepang.
Pasalnya, sejauh ini langkah-langkah yang diimplementasikan Menkeu Choi Kyung-hwan mirip dengan apa yang diterapkan PM Jepang Shinzo Abe, yakni berupa kebijakan-kebijakan yang tidak populer.
“Langkah-langkah berani untuk mereformasi struktural dibutuhkan untuk membangkitkan ekonomi terbesar keempat di Asia, agar tidak terjadi stagnasi seperti Jepang,” kata para ekonom. Sejauh ini beberapa program Menkeu Choi terbilang efektif.
Belanja ekstra agar meredakan dampak negatif pembatasan hipotek untuk menggairahkan pasar properti, pengelolaan pajak perusahaan, dan intervensi ringan pada penetapan suku bunga oleh bank sentral, dinilai telah dapat memudarkan luka ekonomi yang timbul sejak tenggelamnya kapal Feri.
“Choi telah membuat hal-hal baru sejak kedatangannya,” kata ekonom HSBC, Frederic Neumann.
Choi masih menghadapi beberapa tantangan perekonomian Negeri Ginseng misalnya ketergantungan berlebihan pada manufaktur dan ekspor yang membebani konsumsi dan jasa, jumlah besar populasi lanjut usia, pasar perumahan dan tenaga kerja yang pengelolaannya masih buruk, tingginya utang rumah tangga, dan dominasi konglomerat Korsel pada keputusan-keputusan pemerintah.