Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sentral China Tunda Pelonggaran Moneter

Bank sentral China, Peoples Bank of China (PBOC), menunjukkan sinyal tidak akan mengucurkan kembali pelonggaran untuk mengejar target pertumbuhan.
People's Bank of China / Reuters
People's Bank of China / Reuters

Bisnis.com, BEIJING – Bank sentral China, People’s Bank of China (PBOC), menunjukkan sinyal tidak akan mengucurkan kembali pelonggaran untuk mengejar target pertumbuhan karena tingkat kredit dan pasokan uang beredar negara itu telah menanjak drastis.

Hal tersebut disampaikan melalui laporan implementasi kebijakan moneter kuartal kedua PBOC yang dipublikasikan Jumat malam waktu setempat. “Tingkat uang beredar dan kredit kita tinggi, pertumbuhan keduanya juga masif,” ungkap laporan tersebut.

Tanpa mengimplementasikan pelonggaran tambahan yang berisiko menambah beban utang dan inflasi, Gubernur PBOC  Zhou Xiaochuan harus memikirkan strategi lain untuk mengejar target pertumbuhan yang ditetapkan pemerintah yaitu 7,5%.

Padahal, untuk mengejar target tersebut, para analis telah merekomendasikan pemerintah untuk kembali mengucurkan stimulus. Beberapa waktu terakhir, data ekonomi China menunjukkan pemulihan konsisten, yang menurut para analis tersebut, merupakan dampak positif dari kebijakan pelonggaran.

Langkah-langkah tidak biasa yang telah dilakukan PBOC misalnya pemangkasan rasio cadangan bank untuk dapat menyalurkan kredit ke daerah-daerah yang menjadi target Perdana Menteri Li Keqiang. Ini juga dilakukan PBOC untuk mengelola suku bunga jangka menengah dan memangkas pembiayaan beberapa industri.

Awal pekan lalu, International Monetary Fund (IMF) sempat mengingatkan Negeri Panda mengenai tingkat utang dan investasi China yang berada di level mengkhawatirkan. Keterpurukan keduanya ditakutkan akan menyebabkan China mengalami pertumbuhan lambat berkepanjangan.

China diminta untuk meminimalisasi tingkat kredit dan uang beredar, serta mempercepat reformasi struktural pada perekonomian.

“Restrukturasi dan reformasi merupakan tugas yang tidak mudah. Saat ini, tidak tepat untuk meningkatkan likuiditas untuk memecah persoalan struktural,” tulis laporan 54 halaman tersebut.

Bank sentral meyakinkan bahwa mereka akan berhati-hati dalam mengambil kebijakan moneter serta berjanji untuk mempertahankan likuiditas stabil. Selain itu, PBOC berjanji akan mempercepat penyelesaian utang pemerintah daerah melalui cara berorientasi pasar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor :
Sumber : Bloomberg/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper