Bisnis.com, BENGHAZI, Libya--Sedikitnya 36 orang tewas dalam bentrokan yang terjadi di Benghazi, Libya hingga Sabtu malam dan Minggu pagi waktu setempat. Bentrokan yang terjadi antara pasukan khusus Libya dan militan Islam tersebut sudah terjadi selama dua minggu terakhir.
Sedikitnya 23 orang yang merupakan pekerja Mesir tewas di Ibu Kota Tripoli ketika sebuah roket menghantam rumah mereka pada Sabtu (26/7) dalam memperebutkan bandara utama di kota tersebut, Reuters melaporkan pada Minggu (27/7/2014).
Dalam dua minggu terakhir, Libya telah berubah menjadi negara dengan kekerasan mematikan sejak perang 2011 yang menggulingkan Muammar Gaddafi, mendorong Amerika Serikat, PBB, dan Turki untuk menarik diplomat mereka dari negara di kawasan Afrika Utara tersebut.
Dikarenakan pemerintah pusat yang tidak mampu menegakkan ketertiban, dua milisi saling menembakkan artileri ke Tripoli, sedangkan tentara Libya mencoba mendorong keluar para militan Islam yang telah mendirikan kamp di pinggiran Benghazi. Demikian dilansir Reuters dalam lamannya.
Amerika Serikat mengevakuasi petugas kedutaannya di Libya pada Sabtu (27/7) ke Tunisia setelah meningkatnya krisis di dekat kompleks kedutaan di Tripoli.