Bisnis.com, TOKYO – Inflasi Jepang kembali melambat pada Juni, berada di level 3,3% setelah pada bulan sebelumnya mencapai 3,4%. Kondisi ini memaksa Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda untuk melakukan upaya lebih demi mencapai target inflasi 2014.
Nilai inflasi yang dipublikasikan Biro Statistik Jepang pada Jumat (25/7) ini sesuai dengan prediksi ekonom, dan tanpa menghitung kenaikan harga makanan utama.
Sebelumnya, Gubernur Kuroda memang memprediksi kenaikan pajak penjualan akan mengakselerasi inflasi, namun sifatnya hanya sementara. Tergelincirnya yen juga mendorong para ekonom merekomendasikan pengucuran stimulus kembali oleh bank sentral.
“Ada beberapa faktor yang dapat mengurangi tekanan pada harga, namun kondisi yang tengah berlangsung memang cukup parah. Ekspor lemah, belanja konsumen masih lambat, dan upah tidak tumbuh,” kata ekonom Norinchukin Research Institute Co, Takeshi Minami di Tokyo, merespon data inflasi tersebut.
Sebelumnya BOJ mengestimasi peningkatan pajak penjualan menjadi 8% dari sebelumnya 5% akan berkontribusi sebesar 2% pada inflasi inti Mei.
Seperti diketahui, pertumbuhan pendapatan gagal menyesuaikan diri dengan alur inflasi. Tingkat pertumbuhan upah masyarakat Jepang tidak berubah dari Mei lalu. Padahal, kenaikan pajak penjualan telah lama melukai daya beli mereka. Bahkan, harga minyak tanah Jepang, menurut Kementerian Perdagangan, saat ini berada di level tertingginya sejak 2008.
Kondisi ini tidak baik bagi kelangsungan belanja konsumen. “Pendapatan yang tidak tumbuh akan terus memberatkan konsumsi masyarakat pada paruh kedua tahun ini,” kata ekonom HSBC Holdings Plc, Izumi Devalier di Hong Kong.
Setelah publikasi data inflasi, yen menguat 3,5% terhadap dollar sepanjang tahun ini, setelah sempat tergelincir 18% pada 2013. Saat ini, kejatuhan yen memaksa naik harga energi impor dan barang-barang di Jepang.
Sementara itu, harga listrik melambat ke level 9,9% dari kenaikan 11,4% pada bulan Mei. secara total, inflasi inti meningkat 3,6% terdorong harga-harga makanan utama Jepang yang naik 15% dan harga bensin meningkat 10,6%.