Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA MANUFAKTUR CHINA Terkerek Akibat Pengucuran Stimulus

Pengucuran stimulus dan peningkatan permintaan ekspor mengerek indeks manufaktur China ke level tertinggi selama 18 bulan pada Juli, memperkuat optimistis Pemerintah China untuk dapat mengejar target ekspansi 7,5% tahun ini.
Manufaktur China/Reuters
Manufaktur China/Reuters

Bisnis.com, BEIJING - Pengucuran stimulus dan peningkatan permintaan ekspor mengerek indeks manufaktur China ke level tertinggi selama 18 bulan pada Juli, memperkuat optimistis Pemerintah China untuk dapat mengejar target ekspansi 7,5% tahun ini.

Data Indeks manufaktur (Purchasing Manager Index/PMI) yang dipublikasikan HSBC Holdings Plc dan Markit Economics menunjukkan level 52,0, melebihi indeks Juni yaitu 51,0. Sebelumnya, para analis mengestimasi indeks 50,7. Nilai ini juga merupakan indeks tertinggi sejak Januari 2013.

Menurut ekonom JPMorgan & Chase Co, Grace Ng, angka ini menunjukkan pemulihan pada kuartal kedua telah berlangsung baik, dan akan berlanjut pada paruh kedua tahun ini. "Saat ini sektor ekternal dan domestik menunjukkan kondisi siap menyambut pemulihan berikutnya," kata Grace di Hong Kong, Kamis (24/7/2014).

Adapun yuan masih berada di level tingginya selama tiga bulan. Laporan yang dipublikasikan tersebut juga merekomendasikan pemerintah untuk segera mempercepat belanja infrastruktur untuk memicu pertumbuhan. 

Ekonom HSBC Qu Hongbin mengatakan pemerintah harus menjaga gairah aktivitas ekonomi untuk memastikan capaian target pertumbuhan.

"Kita harap pemerintah dapat melanjutkan kebijakan akomodatif untuk m3ngonsolidasi pertumbuhan pada bulan-bulan mendatang," kata Qu. Qu menyampaikan optimistisnya untuk pertumbuhan tahun ini.

Meski aktivitas ekonomi memanas, beberapa ekonom mempertimbangkan pengucuran kembali stimulus, untuk mengurangi dampak negatif kebekuan pasar properti Negeri Panda.

Selain itu, kantor berita pemerintah melaporkan tingkat pinjaman buruk perbankan pada paruh pertama, di beberapa kota di China yang mencapai level mengkhawatirkan, 26%. 

"Perekonomian memang menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Pemerintah harus terus bertindak. Kami yakin, pemerintah harus mengekspansi kebijakan fiskal dan moneternya. Pemerintah tidak boleh puas," kata ekonom Mizuho, Shen Jianguang.

Rabu lalu, Pemerintah China berjanji untuk membuat kebijakan untuk menggenjot pertumbuhan UMKM dan sektor pertanian dengan mendorong tingkat pinjaman perbankan. Adapun hingga Juni lalu, belanja pemerintah melonjak 26,1%.

Permintaan domestik dan luar negeri China menunjukkan peningkatan signifikan pada Juni, menegaskan performa baik industri manufaktur kecil yang berkontribusi bagi pertumbuhan China.

"Banyak hal positif lahir dari kebijakan pemerintah. Kita harap sektor industri dapat tumbuh stabil pada paruh kedua tahun ini dan momentum pertumbuhan menguat," kata Juru Bicara Kementerian Industri dan Teknologi Informasi China, Zheng Lixin.

Dua puluh dari 25 kota di China pun melaporkan ekspansi pada paruh pertama tahun ini. Mereka berkomitmen menekan nilai utang dan meminimalisai polusi lingkungan.

Pekan lalu, China melaporkan ekpansi 7,5% pada kuartal kedua 2014, terdorong oleh produksi induatri dan investasi aset tetap yang melebihi prediksi. Perekonomian China mengalami kontraksi pada tiga kuartal berturut-turut sebelum kuartal periode April-Juni.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Bloomberg/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper