Bisnis.com, BALIKPAPAN--APBD Kota Balikpapan 2015 diusulkan senilai Rp2,34 triliun atau lebih kecil sebesar 21,69% dibandingkan dengan tahun lalu yang ditetapkan sebesar Rp2,988 triliun.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan penurunan ini disebabkan oleh masih belum adanya kepastian pendapatan dari dana alokasi umum dan dana alokasi khusus serta dana bantuan dari pemerintah provinsi. Dalam postur APBD 2015, proyeksi pendapatan diperkirakan senilai Rp2,024 triliun.
“Karena masih belum adanya kepastian maka postur belanja pun juga lebih kecil dibandingkan dengan tahun lalu menjadi hanya Rp2,34 triliun,” ujarnya dalam Rapat Paripurna RAPBD 2015, Rabu (23/7/2014).
Rizal memaparkan pendapatan daerah berasal dari pendapatan asli daerah (PAD) senilai Rp505,21 miliar, dana perimbangan senilai Rp1,16 triliun, dan lain-lain pendapatan yang sah senilai Rp351,4 miliar. Apabila dilihat dari APBD 2014, ada peningkatan di sektor PAD dari Rp450 miliar menjadi Rp505,21 miliar.
“PAD-nya kalau dibandingkan dengan APBD 2014 meningkat. Kalau yang di APBD Perubahan memang lebih kecil nilainya,” katanya.
Adapun untuk pos belanja dari anggaran senilai Rp2,34 triliun terdiri dari belanja tidak langsung senilai Rp837,19 miliar dan belanja langsung senilai Rp1,5 triliun. Meskipun terdapat defisit anggaran senilai Rp319,74 miliar, Rizal mengaku sudah ada pembiayaan dari rencana sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) pada 2014.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Balikpapan Suryanto mengatakan meski masih berupa asumsi, angka tersebut hampir bisa dipastikan merupakan kondisi yang mungkin dihadapi pada tahun depan. Apabila ada penambahan pendapatan, kemungkinan besarnya tidak melampaui 10% dari nilai proyeksi.
“Hampir pasti nilainya segitu. Kalau ada perubahan besar, bisa dimasukkan ke APBD Perubahan tahun depan,” tuturnya.
Pemkot Balikpapan tetap berharap bisa mendapatkan bantuan keuangan dari provinsi atas proyek-proyek strategis yang sudah direncanakan. Apabila terealisasi, anggaran murni daerah bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lain yang masih ditahan pelaksanaannya.
Ketua DPRD Kota Balikpapan Andi Burhanuddin Solong mengatakan pembahasan RAPBD 2015 ini dipercepat dari tahun sebelumnya kendati pengesahannya akan dilakukan oleh anggota legislatif terpilih yang baru. Percepatan pembahasan ini untuk membantu meletakkan fondasi penyusunan anggaran kepada anggota legislatif terpilih yang baru.
“Agar lebih mudah anggota baru nanti bekerja sehingga tidak ada alasan pengesahan APBD 2015 molor,” tuturnya.
Berdasarkan hasil Pemilu Legislatif, 29 anggota dewan terpilih dari 45 jumlah kursi yang ada merupakan wajah baru. Pelantikan anggota dewan yang baru ini dijadwalkan pada Agustus mendatang.