Bisnis.com, JOHANNESBURG – Produsen platinum nomor satu dunia Anglo American Platinum (Amplats) merencanakan untuk menjual tambang operasionalnya di Rustenburg, Afrika Selatan, untuk menyiasati pendapatan yang anjlok setelah para pekerja melakukan pemogokan lima bulan terakhir.
Akibat pemogokan tenaga kerja yang terjadi karena tidak dapat memenuhi tuntutan upah, Amplats melaporkan telah mengalami kerugian produksi hingga 420.000 ons. Nilai ini memangkas hingga 90% laba produsen utama platinum tersebut.
"Kami memutuskan untuk menjual tambang operasional Rustenburg. Ada sejumlah investor yang mencari akses ke industri platinum. Tambang ini merupakan aset yang baik," kata pihak Amplats.
Amplats sejak lama memang ingin mengurangi jumlah portofolionya yang bermasalah. Dengan dilepaskannya tambang Rusternburg, dinilai menjadi solusi atas peristiwa mogoknya pekerja tambang.
Kabar yang terakhir didapatkan Reuters, Sibanye Gold telah mengutarakan niatnya untuk membeli tambang tersebut.
Direktur Eksekutif Sibanye Gold, Neal Froneman menyampaikan ia menginkan kesepakatan ditetapkan sebelum akhir tahun ini.
Dari tambang platinum, Neal mengejar tambahan pendapatan US$1 miliar.
Adapun para analis memprediksikan lima pusat tambang di Rusternburg akan dijual dengan harga antara US$1 – US$2 miliar.