Bisnis.com, SEOUL – Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan yang semakin menunjukkan tanda-tanda perlambatan belum menggerakkan para pengambil kebijakan untuk mempertimbangkan pemangkasan tingkat suku bunga.
Menteri Keuangan Korsel Choi Kyung-hwan dan Gubernur Bank of Korea (BOK) Lee Ju-yeol sepakat bahwa ekonomi belum menunjukkan tanda-tanda berada di titik lemah yang dapat mendorong mereka memangkas tingkat suku bunga.
“Aktivitas ekonomi dan kebijakan moneter harus seimbang,” ungkap keduanya dalam sebuah pertemuan di Seoul, Senin (21/7).
Menkeu Choi mengatakan hingga saat ini belum ada diskusi mengenai kebijakan tingkat suku bunga di lingkungan bank sentral.
Melalui pernyataannya tersebut, Menkeu Choi mengklarifikasi spekulasi yang timbul di antara para investor mengenai rencana penurunan tingkat suku bunga.
Sebelumnya, beredar isu bank sentral akan mengimplementasikan paket stimulus untuk menggenjot perekonomian terbesar keempat di Asia.
Kementerian Keuangan Korsel merencanakan publikasi kebijakan pemerintah berikutnya untuk memicu pertumbuhan ekonomi pada pekan ini.
Choi memprediksikan kontraksi 0,2%, turun drastis dari proyeksi sebelumnya yaitu naik 3,9%.
Para analis mengestimasi pemangkasan tingkat suku bunga akan dilakukan Agustus mendatang.
Sejak Mei 2013, tingkat suku bunga Korsel adalah 2,5%.
Ekonomi Negeri Ginseng terluka akibat anjloknya permintaan domestik, setelah peristiwa tenggelamnya kapan Ferry yang menewaskan lebih dari 300 jiwa, dalam perjalanan ke Pulau Jeju.