Bisnis.com, TOKYO - Pemerintah Jepang akan menutup masa penerbitan surat utang untuk bujet negara tahun fiskal mendatang senilai 41,3 triliun yen atau setara US$407,62 miliar. Jumlah ini sama dengan nilai obligasi yang diterbitkan untuk tahun ini.
Suratkabar lokal Jepang Nikkei seperti dikutip Reuters menyampaikan nilai tersebut akan digunakan pemerintah untuk mengejar target disiplin fiskal. Di sisi lain, pemerintah Jepang harus memangkas belanja karena bujet negara tahun depan diprediksikan akan menyentuh level tertinggi di atas 100 triliun yen.
“Kabinet Pemerintahan Jepang akan meninjau pengajuan bujet negara pada 25 Juli mendatang, namun mereka tidak dapat membatasinya. Kondisi ini akan menimbulkan kekhawatiran pada investor atas beban utang Jepang yang telah berada di level tinggi,” tulis suratkabar tersebut, Sabtu (19/7).
Pemerintah Jepang mempersiapkan dana sekitar 4 triliun yen untuk membekali Perdana Menteri Shinzo Abe menjalankan program-program ekonominya. Dikabarkan, tahap ketiga Abenomics akan direalisasikan pada 2015.
Selain itu, tahun depan pemerintah masih memiliki tugas penting untuk mempersempit defisit anggaran sebesar 3 triliun yen menjadi 15 triliun yen untuk benar-benar mencapat disiplin fiskal.