Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMD BGD Setor Laba Rp2 Miliar ke Pemprov Banten

Kendati rapat umum pemegang saham PT Banten Global Development (PT BGD) pada Rabu (16/7/2014) urung dilaksanakan, badan usaha milik daerah Provinsi Banten ini menyatakan akan menyetor laba senilai Rp2 miliar untuk pendapatan asli daerah.
Bojonegoro Oil Refinery /bgd
Bojonegoro Oil Refinery /bgd

Bisnis.com, TANGERANG—Kendati rapat umum pemegang saham PT Banten Global Development (PT BGD) pada Rabu (16/7/2014) urung dilaksanakan, badan usaha milik daerah (BUMD) Provinsi Banten ini menyatakan akan menyetor laba senilai Rp2 miliar untuk pendapatan asli daerah.

Hidayat Djauhari, Direktur Keuangan PT BGD mengatakan nilai laba disetor untuk PAD ini merupakan kesepakatan internal perusahaan dan secara sah akan diserahkan ketika RUPS diselenggarakan setelah Idulfitri

“Untuk tanggal pastinya akan diputuskan kemudian hari. Nilai tersebut merupakan wujud dari kontribusi PT BGD terhadap pembangunan Banten,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis.com, Kamis (17/7/2014).

Menurutnya, kontribusi PT BGD terhadap PAD Banten ditargetkan terus meningkat tiap tahunnya. Pada 2012 PT BGD telah menyetorkan laba untuk PAD Banten senilai Rp1,5 miliar.

PT BGD yang dibentuk berdasarkan Perda Provinsi Banten No. 7/2009 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Daerah Banten dan berdiri pada 2010, secara resmi baru dapat membukukan keuntungan pada 2012.

Berdasarkan situs resmi PT BGD, perusahaan saat ini sedang mengerjakan tiga proyek prioritas a.l pergudangan di bandara Soekarno-Hatta, sejumlah batching plant di Cilegon dan Merak.

Selain itu, PT BGD juga memiliki lima proyek infrastruktur strategis yakni jembatan selat sunda, lapangan terbang Panimbang, jalan tol Serang-Panimbang, monorel Banten dan lapangan terbang internasional Bojonegara.

Sumber pendapatan PT BGD selain dari sejumlah proyek yang dikerjakan sendiri, juga berasal dari beberapa anak perusahaan seperti PT Banten Inti Gasindo, PT Banten Gas Synergy, PT Banten Global Synergy dan usaha patungan dalam bentuk pergudangan di bandara Soetta.

Untuk diketahui dalam pembentukan PT BGD, modal yang digunakan merupakan patungan dari Pemprov Banten bersama dengan Korps Pegawai Republik Indonedia (Korpri) Banten dengan masing-masing mengeluarkan dana senilai Rp39,6 miliar dan Rp400 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper