Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Junta Thailand Didesak Pangkas Subsidi

Junta Thailand yang mengambil alih kekuasaan Thailand pada 22 Mei lalu didesak pangkas subsidi bahan bakar yang telah membebani keuangan negara US$15,6 miliar dalam tiga tahun terakhir.
Bursa Thailand/Bloomberg
Bursa Thailand/Bloomberg

Bisnis.com, BANGKOK – Junta Thailand yang mengambil alih kekuasaan Thailand pada 22 Mei lalu didesak pangkas subsidi bahan bakar yang telah membebani keuangan negara US$15,6 miliar dalam tiga tahun terakhir.

Direktur perusahaan minyak dan gas negara Thailand PTT Pcl, Piyasvasti Amranand mengatakan alokasi dana subsidi sebaiknya digunakan untuk pembangunan proyek-proyek infrastruktur.

“Pemangkasan akan lebih mudah karena mereka memiliki kuasa untuk meregulasi ulang harga energi. Jika tidak sekarang, sulit untuk mereformasi harga bahan bakar kelak,” kata Piyasvasti di Bangkok, Kamis (17/7). Sebelum menjadi Dirut PTT Plc, Piyasvasti adalah Menteri Energi Thailand.

Sejak mengambil kedudukan Yingluck Shinawatra, Junta telah membantu pembiayaan aktivitas 800.000 petani dan meningkatkan belanja untuk mengembalikan pertumbuhan yang terkontraksi pada kuartal I lalu.

Menurut Piyasvasti, pemangkasan subsidi akan memberikan Junta dana setidaknya 2,4 triliun baht atau setara US$75 miliar untuk merealisasikan rencana modernisasi sistem transportasi Thailand.

“Pemerintahan Junta tampaknya dapat bergerak lebih cepat untuk melakukan reformasi, daripada pemerintahan yang terpilih dari sistem pemilu,” kata ekonom Bank of America Merrill Lynch, Chua Hak Bin di Singapura.

Menurut data Kementerian Energi, Thailand mengimpor 85% kebutuhan minyak mentahnya. Awal Juni lalu, ekonom Junta, Prajin Juntong mengatakan harga-harga di Thailand akan disesuaikan dengan kondisi pasar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Rustam Agus
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper