Bisnis.com, SINGAPURA – Penjualan rumah Singapura jatuh 68% pada Juni, terdorong oleh para pengembang yang memasarkan sedikit bangunan, karena pasar properti negara tesebut tengah melesu.
Data yang dirilis Urban Redevelopment Authority, Selasa (15/7/2014) menunjukkan penjualan rumah turun menjadi 482 unit pada Juni, dari penjualan 1.488 unit pada Mei. Ini merupakan penurunan terbesar sejak Maret, ketika saat itu Singapura hanya mampu menjual 480 rumah.
Penurunan ini juga memperpanjang penurunan tiga bulan berturut-turut hingga Juni, penurunan terpanjang sejak lima tahun terakhir. Seperti diketahui, properti Singapura merupakan yang termahal kedua di Asia setelah Hong Kong.
“Proyek-proyek baru tampaknya tidak banyak, pengembang akan memantau pasar. Bulan Juli akan sediki (proyek pembangunan),” kata Direktur Chesterton Singapore Pte, Donald Han di Singapura, Selasa (15/7/2014).
Sementara itu, tingkat kredit perumahan rakyat meningkat 7,6% pada Mei, laju paling lambat sejak Juni 2007.
Kemarin, pemerintah Singapura melaporkan perekonomian Singapura kuartal II/2014 turun 0,8%, terkontraksi oleh jatuhnya sektor manufaktur. Pada kuartal sebelumnya, ekonomi Singapura tumbuh 1,6%.
Sektor manufaktur Singapura kuartal kedua jatuh 19,4% dari kuartal sebelumnya. Sedangkan sektor jasa berekspansi 5,2%.