Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Tak Ingin Perang Dingin dengan AS

Kendati hubungan dengan Amerika Serikat kerap bermasalah, China tidak berniat untuk menciptakan perang dingin baru dengan negara adidaya tersebut.

Bisnis.com, SHANGHAI Kendati hubungan dengan Amerika Serikat kerap bermasalah, China tidak berniat untuk menciptakan perang dingin baru dengan negara adidaya tersebut.

Koran terbesar di China Harian Rakyat meminta kedua negara tidak jatuh dalam sebuah perang dingin dalam hubungan internasional. Komentar ini muncul setelah pertemuan tahunan AS-China di Beijing pada Kamis, 10 Juni 2014.

China dan AS telah bersepakat untuk meningkatkan hubungan militer dan kerja sama kontraterorisme, namun masih ada sedikit 'duri' mengenai keamanan siber dan isu maritim.

“Baik China dan AS menyadari bahwa dunia saat ini telah mengalami perubahan besar, dan tidak ada celah untuk perang dingin baru,“ kata komentator dengan nama pena Zhong Sheng alias Suara China tersebut, Sabtu (12/7/2014).

Zhong Sheng kerap memberikan pandangan terkait kebijakan luar negeri China di Harian Rakyat yang merupakan koran resmi Partai Komunis China. Komentar tersebut bisa dianggap mewakili suara pemerintah.

Sang komentator mengatakan risiko terburuk bagi hubungan kedua negara adalah “kesalahpahaman” dan berseru agar saluran komunikasi diperkuat ketika berada dalam periode buruk hubungan bilateral.

Departemen Kehakiman AS pada Jumat menuduh seorang pebisnis China meng-hack sistem komputer Boeing dan perusahaan lain untuk memperoleh data proyek militer. Ini merupakan kasus terbaru dalam serangkaian tuduhan mata-mata antara dua negara.

Kompleksitas hubungan China-AS, kata Zhong Sheng, tak akan mudah dikelola dalam waktu dekat. Peningkatan investasi, memperdalam kerjasama dalam isu lingkungan, memperkuat hubungan militer dan mempermudah perjalanan, adalah beberapa langkah positif yang dapat dilakukan dua negara.

“Jika kita menghadapi hubungan ini dengan baik, kedua pihak akan untung. Namun jika kita hadapi dengan buruk, itu hanya akan menjadi lereng licin persaingan yang mengerikan, bahkan konflik,” kata Zhong Sheng.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper