Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia kembali mengirimkan Tim Monitoring Internasional (IMT) untuk menjaga tercapainya perdamaian di Filiphina Selatan.
Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Nasional Negara Berkembang (Sosbud-OINB) Kementerian Luar Negeri Arko Hananto Budiadi mengatakan tim yang merupakan gabungan dari unsur militer dan sipil tersebut secara khusus bertugas membantu menjaga situasi kondusif bagi pencapaian perdamaian menyeluruh di Filiphina Selatan.
Hari ini, Jumat (4/7), Kementerian Luar Negeri melepas sembilan orang TPI-IMT yang terdiri dari enam orang unsur militer taham ke-3 dan tiga orang unsur sipil tahap ke-5 untuk bertolak ke Filiphina.
Sembilan orang tersebut akan menggantikan 15 orang TPI-IMT unsur militer tahap ke-2 dan unsur sipil tahap ke-4 yang telah selesai melaksanakan tugasnya selama masing-masing 1 tahun dan 4 bulan.
Sesuai dengan permintaan Pemerintah Filiphina, jumlah personil TPI dikurangi dari sebelumnya 15 personil menjadi 9 personil per Juli 2014.
Indonesia, ujarnya, berkomitmen penuh dalam pencapaian perdamaian komprehensif di Filiphina Selatan, khususnya dalam konteks perdamaian antara The Government of the Philippines (GPH) dengan Moro Islamic Liberation Front (MILF).
Sejak 2012 hingga 2014, Pemerintah Indonesia telah menugaskan sebanyak 50 orang personil Tim Pengamat Indonesia (TPI)-IMT untuk bergabung sebagai tim monitoring internasional. Para personil terdiri atas unsur sipil tahap pertama hingga tahap ke-4 dan unsur milier tahap pertama dan ke-2.