Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inilah 15 Korban Konflik Agraria di Karawang

Sedikitnya 16 orang yang terdiri dari petani dan buruh yang tinggal di Karawang, Jawa Barat mengalami luka dan sebagian lagi ditangkap akibat dugaan pemukulan dan tembakan peluru karet aparat keamanan terkait konflik agraria di wilayah tersebut.
Demo petani Karawang. Konflik lahan telan 15 korban/Antara
Demo petani Karawang. Konflik lahan telan 15 korban/Antara

BISNIS.COM, Jakarta—Sedikitnya 15 orang yang terdiri dari petani dan buruh yang tinggal di Karawang, Jawa Barat mengalami luka dan sebagian lagi ditangkap akibat dugaan pemukulan dan tembakan peluru karet aparat keamanan terkait konflik agraria di wilayah tersebut.

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat sedikitnya sepuluh buruh mengalami luka-luka, satu petani terkena tembakan  dan empat petani ditangkap aparat keamanan. Dugaan penyerangan itu dilakukan dengan meriam air, gas air mata hingga peluru karet.

Aksi menolak eksekusi itu dilakukan oleh Aliansi Menolak Eksekusi Telukjambe Karawang, yang terdiri dari gabungan organisasi sipil, petani, buruh dan mahasiswa. Mereka adalah Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Serikat Petani Karawang (SEPETAK), Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia Wilayah Jakarta, Lembaga Bantuan Hukum Street Lawyer, BEM UNSIKA, dan Aliansi Buruh Karawang.

"Mengutuk keras tindakan kebrutalan dan kekerasan aparat kepolisian yang mengakibatkan jatuhnya korban di kalangan buruh, petani dan mahasiswa," kata Iwan Nurdin, Sekjen KPA, dalam keterangannya, Selasa (24/6/2014).

KPA mencatat sejumlah nama korban pada pihak buruh: 

1.          Gilang

2.         Anas

3.         Irwan

4.         Deni

5.         Maulana

6.         Rudi Panda

7.         Odin Liana

8.         Marsono

9.         Egi

10.       NB Tary

Luka tembak di pihak petani

1.          Mustofa Bisri

Petani yang ditangkap:

1.          Uki

2.         Marta

3.         Hasyim

4.         Kana

 Terkait dengan hal itu, aliansi itu mendesak agar penyelesain konflik agraria yang terjadi di Karawang dilakukan secara menyeluruh oleh pemerintah. Mereka juga mendesak pertanggungjawaban di jajaran pemerintah lokal.

"Mendesak pemerintah pusat untuk mengambil tindakan tegas kepada aparat baik kepolisian maupun Pengadilan Negeri Karawang yang melakukan eksekusi lahan cacat hukum," papar Iwan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anugerah Perkasa
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper