Bisnis.com, JAKARTA - Konsep bank sampah dapat dikembangkan menjadi salah satu cara penanggulangan sampah perkotaan yang efektif untuk diterapkan di DKI Jakarta.
Rusman Sagala MT, Kepala Bidang Pelestarian dan Tata Lingkungan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta, mengatakan sistem bank sampah itu menganut prinsip penanganan sampah dari sumbernya.
“Ini salah satu cara penanggulangan sampah perkotaan yang efektif, karena menganut prinsip penanganan sampah di sumbernya dengan melibatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat,” katanya dalam siaran pers yang diterma Bisnis.com, Senin (23/6/2014).
Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta mendukung usaha PT Unilever Indonesia Tbk. dalam mengembangkan bank sampah yang dapat mendorong percepatan masyarakat untuk mewujudkan Indonesia Bersih 2020.
Data Kementerian Lingkungan Hidup mencatat pada 2012 rata-rata penduduk Indonesia menghasilkan sampah 0,5-0,8 kg per orang per hari. Dengan total penduduk sebanyak 245 juta jiwa, maka sampah yang dihasilkan mencapai 196.000 ton per hari.
Sementara itu Sinta Kaniawati, General Manager Yayasan Unilever Indonesia, mengatakan pihaknya sebagai kepanjangan dari PT Unilever Indonesia Tbk., mengembangkan sistem bank sampah di Tanah Air.
Pengembangan bank sampah itu sebagai realisiasi dari strategi Unilever Sustainable Living Plan (USLP) yang diluncurkan pada 2011 dengan berorientasi pada manusia, sistem yang terstandardisasi, dan pengembangan berkelanjutan.
“Strategi USLP mempunyai misi untuk menumbuhkan bisnisnya dua kali lipat, namun pada saat bersamaan menekan dampak negatif yang ditimbulkan dari bisnisnya terhadap lingkungan serta meningkatkan manfaat yang diciptakan untuk masyarakat,” ujarnya.